Semua Artikel Menarik di Rubrik Analisa
Artikel Terbaru
Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Menguji Undang-Undang, Apakah Termasuk Koreksi Isi Pasal?
Di dalam konteks teori hukum dan berdasarkan preseden yang ada, kewenangan MK tidak hanya terbatas pada pembatalan suatu pasal dalam undang-undang.
Artikel Lainnya
Kerancuan Berpikir Kepala BPIP Yudian Wahyudi
Pernyataan kontroversial yang dilontarkan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, bahwa Pancasila itu religius sekaligus sekuler dan bahwa musuh terbesar Pancasila adalah agama, patut dapat sorotan kritis.
PKS, Anies Rasyid Baswedan, dan Oligarki
Secara elektoral, PKS dan Anies Baswedan saling melengkapi dan saling membutuhkan. Sebaliknya, jika keduanya berpisah akan merugikan kedua belah pihak. Baik Anies Baswedan maupun PKS.
Airlangga Hartarto Mengundurkan Diri: Antara Tekanan Hukum dan Kompromi Politik?
Pengunduran diri Airlangga Hartarto bisa dilihat sebagai bagian dari upaya besar merestrukturisasi kekuasaan di Indonesia. Jika tren ini berlanjut, masa depan politik Indonesia bisa semakin didominasi oleh kepentingan elite.
Demokrasi Melankolis: Menangisi Prabowo di Medsos, Simpati atau Orkestrasi?
Masyarakat demokrasi yang terdidik akan melihat panggung debat publik sebagai data yang terbuka tentang sosok yang harus mereka dukung. Penyikapannya tentu harus rasional dan obyektif.
Mental Pemukim Yahudi di Wilayah Penjajahan Israel
Seperti setiap para-Nabi dan Rasul yang diutus kepada Bani Israel, yang kesal akan kedurhakaan mereka padahal ragam fasilitas telah diberikan dari Allah langsung.
Betapa Perang di Gaza Telah Memorak-porandakan Perekonomian Zionis Israel
Setelah hampir 50 hari perang Hamas-Israel berlangsung, akhirnya kesepakatan genjatan senjata untuk sementara waktu disepakati oleh kedua belah pihak. Dimediasi oleh Qatar yang melibatkan Mesir dan Amerika Serikat, gencatan senjata tersebut dimulai hari Jumat (24/11/2023) pagi waktu setempat.
Strategi Perang Ekonomi Rasulullah ﷺ
Bagaimana menghancurkan hegemoni kekuasaan ekonomi Yahudi di Madinah yang telah berlangsung lama? Rasulullah mengambil langkah penyatuan hati terlebih dahulu, bukan solusi ekonomi yang didahulukan.