Semua Artikel Menarik di Rubrik Gerbang - Sabili.id
Artikel Terbaru
Rantai Bencana dan Kemiskinan, Bagaimana Memutusnya?
Belajar dari Bencana Sumatera, negara perlu mendorong model pembangunan yang tidak hanya menghasilkan angka pertumbuhan, tetapi juga menjaga kehidupan. Tata kelola sumber daya alam pun harus transparan dan berpihak pada keberlanjutan.
Artikel Lainnya
Gubernur Aceh: Tidak Ada yang Bisa Menolong Kita Selain Rahmat Allah
BNPB mencatat, sampai 8 Desember 2025, 904.100 warga Aceh masih mengungsi akibat banjir dan longsor. Sebanyak 389 orang meninggal dunia. Ribuan lainnya terluka. Selain itu, ribuan rumah hancur, desa-desa rusak, fasilitas umum lumpuh, dan jalur penghubung antar desa terputus.
Renungan Panjang untuk Kita: Tidak Ada Ekonomi di Tanah yang Mati
Ketika hutan hilang, bukan hanya pohon yang runtuh, tetapi juga ekonomi rakyat. Petani kehilangan lahan garapan, nelayan sungai kehilangan ikan, masyarakat adat kehilangan rumah dan identitas mereka. Anak muda pun terpaksa meninggalkan desa dan menjadi buruh murah di kota.
Sudarnoto Ingatkan, Hati-hati! Manuver Licik Penjajah Israel Menjerat Indonesia
MUI mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dan tidak terjebak ikut menormalisasi hubungan dengan penjajah Israel, karena hal itu sangat berseberangan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia. MUI menegaskan dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk tetap independen.
Deretan Nama Pejabat yang Harus Bertanggung Jawab atas Bencana di Sumatera
Korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Sumatera telah mencapai 836 jiwa. Sekitar 518 orang hilang, 2.700 orang luka-luka, 576.300 orang mengungsi, dan 10.500 rumah rusak.
Layanan Kesehatan Jelang Tengah Malam di Gampong Meunasah Lhok
Tim medis BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) telah sampai di sebuah kampung bernama Gampong Meunasah Lhok di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Seluruh rumah warga di kampung itu habis dilibas banjir bandang. Sembari membagikan sembako, tim medis langsung menyiapkan pelayanan kesehatan.
Luka Sumatera, Luka Indonesia
Tragedi yang terjadi di Sumatera bukan sekadar peristiwa alam yang datang tanpa sebab. Ini adalah puncak dari rangkaian panjang perusakan ekologis yang dilakukan atas nama pembangunan. Jadi, siapa sesungguhnya yang paling diuntungkan dari aktivitas tambang yang menggerus tanah itu?
Geger di Jantung PBNU: Pertarungan Sunyi antara Marwah Kiai dan Jejak Kontroversi Sang Ketua Umum
Berita pemecatan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, oleh Rais Aam KH Miftachul Akhyar mengejutkan banyak pihak. Surat Keputusan Syuriah itu pun beredar cepat, disusul klarifikasi dari PBNU yang menilai keputusan itu “tidak prosedural”.