Semua Artikel Menarik di Rubrik Mozaik Ramadhan - Sabili.id (Page 2)

Acara ini bertujuan untuk berbagi kepada sesama, khususnya homeless di Jepang yang membutuhkan, sembari menebarkan berkah Ramadhan.

Alasannya adalah karena setiap tamu yang mereka suguhi hidangan, sama saja mereka sedang menghormati tamunya baginda Rasulullah ﷺ‎. Sungguh sebuah tradisi yang patut kita tiru.

Dari atsar Anas ini jelas bahwa memberi makan untuk fidyah puasa cukup untuk sekali makan saja, tidak harus seharian.

"Alhamdulillah, Mas. Sepuluh, dua puluh ribu, ya ada, Mas. Yang penting kita mau keluar. Biasanya keluar dua kali sehari, tapi karena puasa paling cuma sekali dalam sehari, karena sudah kendo tenaganya, Mas,’’ jawab Pak Sutarjo sambil tersenyum tipis.

Wajar jika Rasulullah menyebut riya' sebagai syirik kecil. Karena yang bertahta di hati dan pikiran pada saat beribadah ternyata bukan Allah, melainkan kekaguman dari manusia.

Yang menarik, kedua pihak tidak saling mengecam. Keduanya saling menghormati. Karena itu, puasa dalam kondisi seperti ini bersifat rukhshah bagi yang ingin membatalkannya, seperti dilakukan Nabi dan sebagian shahabat.

“Mereka tamu Allah, jika yang punya rumah saja gembira dengan kedatangan mereka, memberi ruang luas untuk mereka, membuka pintu rahmat dan ampunan bagi mereka, lalu mengapa kami yang sekedar pelayan masjid harus keki dengan kehadiran mereka?”