Iran melancarkan serangan balasan terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar sebagai respons atas serangan mendadak Washington yang menghantam tiga fasilitas nuklir milik Iran. Aksi militer AS tersebut memicu gelombang kemarahan di Teheran, yang kemudian menjadikan Pangkalan Udara Al Udeid — salah satu instalasi militer terbesar AS di kawasan Teluk — sebagai target utama serangan balasan.
Momen ini kembali memunculkan pertanyaan mengenai sebaran jaringan pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Al Jazeera, AS tercatat memiliki kehadiran militer mereka di sedikitnya 19 lokasi strategis di Timur Tengah dan Afrika Timur, dengan delapan di antaranya merupakan pangkalan permanen yang memainkan peran vital dalam strategi militer regional Washington.

Sebaran Pangkalan Militer AS di Timur Tengah
• Qatar – Pangkalan Udara Al Udeid: Merupakan pusat logistik dan pengawasan udara utama AS di kawasan Teluk.
• Kuwait – Camp Arifjan dan instalasi militer pendukung lainnya: Digunakan untuk keperluan operasional dan logistik.
• Bahrain – Markas Armada Kelima Angkatan Laut AS: Basis kekuatan laut utama AS di Teluk Persia.
• Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Oman: Digunakan sebagai titik transit pasukan serta basis logistik strategis.
• Irak dan Suriah: Wilayah operasi aktif yang menjadi bagian dari misi militer AS dalam menghadapi kelompok bersenjata dan menjaga pengaruh regional.
• Yordania, Turki, dan Mesir: Menyediakan fasilitas pelatihan militer, radar pengawasan, dan pusat koordinasi intelijen.
• Djibouti – Camp Lemonnier: Fasilitas utama AS di Tanduk Afrika untuk memantau aktivitas di Laut Merah dan Teluk Aden.

Sebaran luas pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya menunjukkan betapa besarnya kepentingan strategis Washington di wilayah ini. Dari Teluk Persia hingga Tanduk Afrika, keberadaan pangkalan militer AS tidak hanya mencerminkan ambisi geopolitik, tetapi juga menandai potensi titik-titik ketegangan baru yang dapat meletup sewaktu-waktu.
(sumber: Al Jazeera)

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!