Di acara launching buku “The Happiness Inside the Box” keluaran komunitas ODTW di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Kamis (18/1), Adya Khansa Kurniamanda hadir bersama kedua orang tua dan adiknya. Mereka langsung datang dari Sidoarjo, Jawa Timur. Adya Khansa Kurniamanda adalah salah satu penulis cilik berbakat yang berhasil “dilahirkan” dari program menulis yang diadakan oleh komunitas One Day To Write (ODTW) melalui program Muhammadiyah’s Tour.
Yang menarik, ketika menghadiri acara launching buku itu, Adya tampil cukup berbeda dibandingkan teman-teman yang karyanya termasuk di dalam buku itu. Ia tampak tak memakai seragam sekolah seperti teman-teman penulis yang lain. Itu karena ternyata ia sudah mulai memasuki jenjang pendidikan SMP. Pada tahun pelajaran baru di bulan Juli lalu ia sudah jadi siswa SMP. Sedangkan saat mengikuti program Muhammadiyah’s Tour Batch ke-5 itu, Adya masih duduk di bangku kelas VI SD Muhammadiyah 01 Pucanganom, Sidoarjo, Jawa Timur. Tetapi, karena proses penggarapan yang panjang, buku “The Happiness Inside the Box” baru bisa terbit di saat ia sudah lulus.
Adya adalah salah satu dari 5 penulis terpilih yang berasal dari SD Muhammadiyah 01 Pucanganom, Sidoarjo, Jawa Timur, yang karyanya terpilih untuk menjadi bagian dari karya-karya 46 penulis yang diterbitkan dalam buku tersebut. Adya mengungkapkan, ini adalah kali pertama dia mengikuti workshop menulis bersama ODTW.
Sebagai penulis yang judul karyanya terpilih sebagai judul buku, Adya mengaku sangat senang dan bangga. Buat dia, hal itu merupakan salah satu pencapaian terbesarnya di dunia kepenulisan. Anak perempuan pemilik senyum manis ini mulai suka menulis sejak kelas V SD. Sebelum menulis bersama ODTW, ia pernah mengikuti sebuah event menulis di sekolahnya dan mendapatkan sertifikat dari event tersebut.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Komunitas ODTW
Di dalam proses menulis sebuah cerita, termasuk “The Happiness Inside the Box”yang baru diterbitkan kemarin, Adya sering terinspirasi dari buku-buku yang ia baca atau pun dari film-film yang ia tonton. Sang Ibu juga sering ikut andil dalam menyumbangkan ide-ide dan inspirasi menulis kepadanya, untuk kemudian ia kembangkan menjadi sebuah tulisan.
“The Happiness Inside the Box” karya Adya bercerita tentang seorang anak laki-laki disabilitas yang berusaha mencari kebahagiaan (happiness) dan makna dari hidupnya. Sebab, sebagai seorang difabel, ia sulit menjalani hidup seperti orang normal yang lain. Ia juga sering dikucilkan oleh teman-teman seumuran dia. Sampai akhirnya, anak itu mampu menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan itu ternyata hadir dari sebuah hal yang sangat sederhana.
Di dalam menciptakan generasi muda yang suka membaca dan berani menulis, peran orang tua tentu sangat penting. Orang tua harus mampu memberikan bahan bacaan yang baik agar pada diri sang anak tumbuh kecintaan terhadap buku. Begitu juga dengan orang tua Adya. Adya mengungkapkan, orang tuanya senantiasa mendorong dirinya untuk terus membaca dengan selalu membelikan dia buku. Mereka juga selalu mendukung Adya untuk mengembangkan bakatnya di dunia kepenulisan. Salah satu bentuk support mereka adalah, orang tuanya mengizinkan ia pergi ke Jakarta dalam rangka menghadiri lauching buku. Ayah dan Ibunya bahkan rela ikut datang dan menemaninya jauh-jauh dari Sidoarjo ke Jakarta.
Saat ini, di jenjang SMP, Adya masih suka menulis. Ia sering ikut serta dalam event Bulan Bahasa yang diadakan di sekolahnya. Adya berharap, di masa depan ia bisa menjadi penulis hebat yang memiliki banyak karya.
“Pingin bisa memotivasi anak-anak yang lain buat berani nulis. Dan (tingkat) literasinya dibanyakin (ditingkatkan) lagi, gitu,” ucapnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!