Lebih Dekat dengan Komunitas ODTW

Lebih Dekat dengan Komunitas ODTW
Peluncuran buku 'Happiness Inside the Box' persembahan dari komunitas One Day To Write (ODTW) di Jakarta Pusat / Sifa (Sabili.id)

Krisis minat baca di Indonesia, sampai saat ini masih menjadi problematika yang belum terselesaikan. Data dari UNESCO menunjukkan, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 %. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, hanya satu orang yang suka membaca. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan tingkat literasi terendah di dunia. Di bawah Indonesia, masih ada Bostwana yang tingkatnya lebih rendah. Sedangkan di Asia Tenggara, tingkat literasi Indonesia juga menempati posisi terbawah setelah Thailand (World’s Most Literate Nations Rangked oleh Central Connectual State University pada 2016).

Sejauh ini, banyak sekali upaya yang telah dilakukan berbagai komunitas menulis untuk bisa meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya anak-anak. Salah satunya yaitu Komunitas One Day To Write (ODTW). ODTW merupakan sebuah komunitas yang hadir untuk mendorong anak-anak muda di Indonesia agar memiliki keberanian untuk menulis. Serta — tentu saja — untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi pada anak-anak, di era gadget dan media sosial seperti sekarang.

Komunitas One Day To Write pertama kali digagas oleh Lala Elmira tahun 2015. Lala Elmira yang seorang penulis novel itu tergerak untuk membuat sebuah wadah bagi anak-anak yang memiliki ketertarikan dalam dunia kepenulisan. Ia lalu mengajak Penerbit Zikrul Hakim Bestari untuk bekerja sama agar nantinya menerbitkan karya-karya para anak tersebut.

“Saya kan juga kebetulan memang penulis novel di Penerbit Bestari. Akhirnya (saat itu) saya mengajak Bu Mini (Gusmini Agus, Direktur Pemasaran Penerbit Bestari) untuk berkolaborasi membuat workshop menulis untuk sekolah-sekolah dasar di sekitar Rawamangun, karena Penerbit Bestari sendiri berada di Rawamangun,” ujarnya.

Baca juga: Trip Muslim Friendly 2024 ala LDK Uswah UPN Veteran Jakarta

Setiap tahunnya, ODTW dan Penerbit Bestari selalu mencari potensi dan bakat menulis pada anak. Caranya dengan mengadakan workshop tour di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia (khususnya Jabodetabek). Ketika pandemi Covid-19 melanda negeri ini beberapa tahun lalu pun, mereka tetap menjalankan kegiatan itu, walau pun secara daring.

Seiring berjalannya waktu, peminat semakin banyak. Antusiasme anak-anak pun semakin meningkat. ODTW pun melakukan berbagai program perpanjangan dari berbagai kegiatan yang telah mereka lakukan sejak 2015. Di antaranya, ODTW kemudian mengadakan beberapa program yang bertajuk One Book One School (OBOS), Muhammadiyah’s Tour, serta Al Azhar's Writing Competition (program khusus untuk sekolah-sekolah Al-Azhar yang ada di Indonesia). Tak hanya di jenjang Sekolah Dasar, program-program tersebut juga dilaksanakan di jenjang SMP dan SMA. Bahkan untuk kalangan guru-guru, program juga mereka adakan.

Khusus Muhammadiyah’s Tour, tahun ini sudah menginjak Batch ke-5. Setiap tahunnya mereka selalu menerbitkan buku dari beberapa program yang dijalankan tadi. Pada Kamis (18/1/2024) kemarin, baru saja menerbitkan buku terbarunya di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Pusat.

Gusmini Agus, mengungkapkan, komunitas ODTW memberikan peluang besar kepada anak-anak di Indonesia untuk bisa menyalurkan kreativitas di dalam cerpen atau pun novel. Ia berharap, melalui komunitas ini, ke depannya bisa muncul bibit-bibit yang bakal menjadi penulis yang luar biasa di Indonesia.

“Harapan saya, nanti dengan adanya workshop (menulis) ini akan muncul penulis-penulis remaja maupun anak-anak yang hebat, yang karya-karyanya bisa menjadi best seller,” ungkap beliau.


Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.