Tragedi Hama 1982: Ribuan Nyawa Melayang, Saat Assad Berangus Ikhwanul Muslimin

Tragedi Hama 1982: Ribuan Nyawa Melayang, Saat Assad Berangus Ikhwanul Muslimin
Tragedi Hama 1982: Ribuan Nyawa Melayang, Saat Al Assad Berangus Ikhwanul Muslimin / Foto Istimewa

Tragedi itu terjadi pada 2 Februari 1982. Tangan rezim Al Assad berlumuran darah rakyatnya sendiri. Dunia menyebut peristiwa itu sebagai Tragedi Hama 1982.

Bagaimana tak disebut tragedi? Angka korban memang simpang siur, karena Rezim Al-Assad menutup rapat peristiwa tersebut dari penglihatan internasional. Namun, sejumlah 40.000 nyawa diperkirakan melayang dalam peristiwa berdarah itu, sebagaimana kesaksian Amnesti Internasional Suriah.

Setelah peristiwa itu, kota Hama nyaris tak pernah lagi disebut-sebut oleh media internasional. Sampailah pada awal bulan ini (Desember 2024). Kini, nama kota itu kembali muncul di pemberitaan internasional. Kelompok oposisi bersenjata yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al Sham (HTS) dikabarkan telah menguasai kota tersebut. Merebutnya dari tangan rezim Al-Assad.

Mengutip dari Kantor Berita Antara, Panglima Militer kelompok anti rezim, Hassan Abbdul Ghani, dalam sambutan atas jatuhnya kota tersebut ke tangan mereka, mengatakan, “Penjahat Hafez Al-Assad memasuki kota dengan tank dan merebutnya dari rakyat. Dan hari ini, kami memasuki kota dengan tank dan mengembalikannya kepada rakyat.

Euforia rakyat dan kelompok militer anti rezim yang meneriakkan takbir atas direbutnya kota Hama, mengingatkan beberapa kalangan tentang sejarah kelam yang pernah terjadi di kota itu 42 tahun silam. Sebuah peristiwa yang menjadi saksi penting bahwa tangan rezim Al-Assad dari awal mulanya memang berlumuran darah.

Empat Belas Kasus Anak Membunuh Orang Tua dalam Setahun
Satu tahun terakhir (1 Januari – 1 Desember 2024) terdapat 14 kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak kandung terhadap orang tuanya di seluruh Indonesia. Hal itu menandakan kejadiannya cukup sering.

Kota Hama merupakan salah satu kota terbesar yang ada di Suriah, selain Damaskus dan Allepo. Melansir dari Wikipedia, Kota Hama terletak di sebelah utara Kota Damaskus, berjarak 132 mil. Kota ini terletak di tepi sungai Orontes, di Barat-tengah Suriah. Mayoritas penduduk kota ini adalah muslim sunni.

Pada era 70 hingga 80-an, kota Hama terkenal sebagai basis gerakan kelompok Islam yang di era itu amat terkenal di kawasan Timur-tengah dan Afrika, yakni Ikhwanul Muslimin. Organisasi Islam yang digagas oleh Hasan Al-Banna dari Mesir. Ketika itu, kota Hama menjadi basis gerakan oposisi atas rezim Al-Assad dengan Ikhwanul Muslimin sebagai pelopornya, saat rezim Al-Assad mulai mencengkeram Suriah pada tahun 1971 dengan kebijakan-kebijakan otoriternya.

Konflik antara Ikhwanul Muslimin dengan rezim Al-Assad sebenarnya memiliki sejarah yang lebih panjang. Pertentangan itu berakar dari konflik ideologi antara Ikhwanul muslimin dengan Partai Ba’ath yang menjadi kendaraan politik rezim Al-Assad.

Ikhwanul Muslimin (IM) merupakan representasi kekuatan politik kelompok Islam Sunni yang memiliki pandangan ideologi Islamis. Gerakan yang memiliki slogan terkenal “Islam adalah solusinya” itu berpandangan untuk menegakkan negara yang diatur dengan hukum atau syariat Islam. Di Suriah, IM juga memiliki agenda-agenda yang lebih spesifik. Menurut Humprey Wangke (1912), IM menghendaki reformasi politik, termasuk diberikannya hak-hak sipil warga negara, pengakhiran penyiksaan yang biasa dilakukan oleh rezim berkuasa terhadap siapa saja yang dianggap melawan, serta penegakan rule of the law.

Sementara Partai Ba’ath mengusung ideologi sosialis yang kental dan bersifat sekuleristik. Mereka hanya mengadopsi beberapa nilai Islam yang dianggap inspiratif, namun sepenuhnya memisahkan urusan agama dengan negara.

Partai, Bangsawan Partai, dan Feodalisme Politik
Hampir semua partai memiliki putera dan puteri mahkota. Mereka adalah anak-anak muda yang lahir sebagai bangsawan partai politik. Yaitu anak pendiri partai, anak ketua partai, dan anak sekumpulan elite partai. Apa kinerja dan prestasi mereka? Publik tak banyak tahu.

Dan Suriah memang kandang bagi Partai Ba’ath. Meski memiliki pengaruh kuat ke negara-negara Arab yang lain, Partai Ba’ath lahir di Damaskus. Ia didirikan dan dideklarasikan oleh Michel Aflaq di kota ini. Maka wajar, jika Partai Ba’ath memiliki pengaruh yang cukup luas di Suriah yang menjadi tanah kelahiran partai itu. Selain di Suriah, Partai Ba’ath juga sangat kuat di Iraq pada era Presiden Saddam Hussein.

Ikhwanul Muslimin adalah ganjalan utama Partai Ba’ath di Suriah. Selama bertahun-tahun rezim Partai Ba’ath berkuasa di Suriah, Ikhwanul Muslimin menjadi seteru paling serius bagi rezim Al-Assad yang mengendarai Partai Ba’ath sebagai pengusung utama rezim tersebut. Ikhwanul Muslimin yang mendapat dukungan luas dari kelompok Islam Sunni, menjelmakan diri sebagai oposisi yang garang bagi kekuasaan rezim Al-Assad.

Banyak kebijakan rezim yang telah dimulai dari era Hafez Al-Assad yang dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Hafez Al-Assad kerap bertangan besi saat menangani kritik dan oposisi di dalam negerinya. Hafez memang sempat menjadi simbol perlawanan atas Israel, namun tangan Hafez Al-Assad penuh noda darah kelompok kritis dan oposisi.

Berangus IM dan Tragedi Hama

Fakta inilah yang semakin menguatkan posisi Ikhwanul Muslimin di kalangan rakyat Suriah. Sehingga, dukungan terhadap IM sebagai oposisi kian meluas. Hal ini berakibat pada kontrol dan kritik yang juga makin nyaring kepada sang rezim. IM benar-benar menjadi batu sandungan yang keras bagi otoritarianisme Hafez Al-Assad di sepanjang masa kekuasaannya. Pertikaian politik hingga bentrok fisik kerap terjadi di antara aktivis IM dengan para centeng dan alat kekuasaan, di banyak tempat.

Tetapi kekuasaan otoriter akan selalu memiliki cara untuk membungkam lawan politik. Berbagai bentrokan yang kerap terjadi menjadi pintu masuknya. Rezim Al-Assad mulai membangun opini bahwa IM memersenjatai kadernya untuk melawan pemerintah. Akibatnya, tindakan represif dengan kekuatan militer kerap dikerahkan untuk menghadapi aksi-aksi IM.

Hari Guru: Antara Supriyani dan Gubernur Bengkulu
Gubernur Bengkulu yang dimaksud di sini adalah Rohidin Mersyah. Guru Supriyani dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah adalah kisah guru korban pemerasan dan atasan yang menjadi aktor pemerasan terhadap guru.

Puncaknya, pemerintah Hafez Al-Assad menuduh IM melakukan penyerangan terhadap sekolah militer pemerintah yang berada di Kota Halab. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 16 Juni 1978. Diberitakan, 83 kadet dinyatakan tewas dalam penyerangan tersebut. IM sendiri membantah keterlibatannya dalam peristiwa itu. Peristiwa yang kemudian dianggap menjadi latar penting pemberangusan IM di seluruh Suriah. Pemerintah ketika itu seakan mendapat semacam legitimasi untuk mengambil tindakan yang makin keras terhadap aktivis IM.

Pembubaran kegiatan IM dan penangkapan para tokohnya lantas semakin sering terjadi. Puncaknya, pemerintah Hafez Al-Assad bahkan mengeluarkan undang-undang yang menyatakan akan menangkap siapa pun yang terafiliasi dengan IM. Kota-kota yang menjadi basis utama IM diserang dan dikepung pasukan pemerintah. Di Kota Allepo, aktivis IM dan masyarakat sipil yang menjadi simpatisannya diserbu hingga dikabarkan 2.000 orang tewas.

Yang paling tragis adalah apa yang terjadi di Kota Hama. Kota tua yang menjadi basis IM paling kuat dan militan. Dipicu oleh penyerangan terhadap pasukan pemerintah yang sedang melakukan patroli oleh aktivis IM di kota itu akibat berbagai ketegangan sebelumnya. Hafez Al-Assad meresponnya dengan mengirim pasukan yang lebih besar.

Tak tanggung-tanggung, ada dugaan 6.000 – 8.000 pasukan (sumber yang lain menyebutkan angka 12.000 anggota pasukan) dikerahkan oleh Hafez Al-Assad (Amnesty.org). Pasukan itu bahkan dipimpin langsung oleh Rifaat Al-Assad, yang tak lain adalah adik kandung sang diktator. Tampaknya, rezim Al-Assad ingin menjadikan momentum tersebut sebagai pemberangusan secara radikal Ikhwanul Muslimin dari Suriah.

Laporan Amnesti Internasional menjelaskan bagaimana penyerangan itu dilakukan. Pertama, kota lama itu dibom dari udara, disertai penembakan dalam beberapa hari pertama, membuat kota luluh-lantak. Kedua, tank-tank militer memasuki kota, setelah dibikin porak poranda dengan bom untuk meneguhkan penguasaan atas kota tersebut. Ketiga, penyerangan itu dimulai dari tanggal 2 Februari hingga tanggal 15 Februari 1982, di mana otoritas Suriah mengumumkan bahwa pemberontakan di Hama telah dipadamkan pada tanggal 15 Februari itu.

Menlu Sugiono Menggebrak dengan BRICS dan Isu Palestina
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, membawa langsung surat resmi pengajuan diri Indonesia untuk gabung BRICS, saat hadir dalam KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024).

Namun, pengumuman tersebut bukan berarti situasi membaik. Tentara Suriah terus melakukan pengepungan atas kota Hama hingga total selama 27 hari. Di dalam rentang waktu itu, listrik dipadamkan, suplai makanan tidak ada, dan dilakukan penggeledahan secara terus menerus. Rezim Al-Assad memang bertekad menutup apa pun yang terjadi di Kota Hama dari dunia luar.

Tidak ada jurnalis yang bisa masuk. Itulah sebabnya, mengapa korban tewas tak bisa dipastikan jumlahnya secara akurat. Ada yang menyebut 25.000 jiwa, dan yang paling tinggi menyebut 40.000 jiwa, akumulasi korban penyerangan dan yang mati dalam tahanan akibat penyiksaan.

Seorang penyintas menceritakan kepada Amnesti Internasional, tentang bagaimana mayat-mayat bergelimpangan tanpa ada yang mengurus. Bahkan banyak yang dimakan oleh anjing.

Peristiwa tanggal 2 Februari 1982 ditengarai dengan banyak sebutan. Ada yang menyebutnya sebagai Pemberontakan Hama, Pembantaian Hama - Hama Masacre 1982, Majzarah al Hama 1982.

Kekejaman Bashar Al-Assad sebagai suksesor tampaknya adalah warisan dan bahkan bisa jadi telah menjadi nilai dari rezim Al-Assad. Mengingat kembali tragedi kota Hama nampaknya melengkapi cara pandang warga dunia pada hari ini tentang rezim Al-Assad. Memang sudah selayaknya hancur dari muka bumi.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.