Usai Dirikan Universitas, PCM Cileungsi Bidik Bangun Rumah Sakit

Usai Dirikan Universitas, PCM Cileungsi Bidik Bangun Rumah Sakit
Pembangunan secara simbolis / sabili.id

Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan UMCI (Universitas Muhammadiyah Cileungsi) dilakukan di kampus F UMCI, di Jalan Raya Narogong nomor 160, Cileungsi. Sejumlah pemangku kepentingan hadir di acara tersebut. Antara lain Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP)Muhammadiyah, Abdul Mu’ti; dan Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan. Groundbreaking tersebut menjadi salah satu agenda dalam rangkaian pengajian daerah dan pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Di kesempatan itu, Abdul Mu’ti mengapresiasi PCM Cileungsi yang dinilai unggul karena mampu mendirikan Perguruan Tinggi. Pendirian UMCI sendiri berasal dari proses merger(penggabungan) Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Muhammadiyah Cileungsi dengan Akademi Kebidanan (Akbid) Bina Husada Tangerang. Saat ini, STT Muhammadiyah Cileungsi punya 500 mahasiswa dan telah meluluskan lima angkatan. Di wilayah Bogor, Muhammadiyah juga juga telah mendirikan Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA) di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor dua tahun lalu.

Menurut Abdul Mu’ti, prestasi PCM Cileungsi mendirikan UMCI, mendekati pencapaian PCM Pekajangan, Pekalongan. PCM Pekajangan selain memiliki universitas juga berhasil mendirikan rumah sakit. Maka, ia juga memancing semangat fastabiqul khairat PCM Cileungsi,

“Sekarang saya menantang PCM Cileungsi, beranikah setelah punya Universitas Muhammadiyah Cileungsi, kemudian membangun Rumah Sakit Muhammadiyah Cileungsi?” katanya.
Baca Juga : Silaturahmi Muhammadiyah dan NU : Problem Ummat adalah Politik, Ekonomi dan Moral

Abdul Mu’ti mengapresiasi proses transformasi STT menjadi UMCI. Tetapi, ia berpesan, pembangunan yang dilakukan hendaklah tidak semata-mata berorientasi pada kuantitas, melainkan kualitas. Yang harus diingat, pembangunan Amal Usaha yang dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan Muhammadiyah, tetapi memajukan masyarakat setempat.

“Bogor ini dekat dari Jakarta, tetapi dari sisi indeks pembangunan sumber daya manusia masih kurang,terutama untuk pendidikan dan kesehatan. Muhammadiyah hadir di Bogor untuk menjadi pioneer, menjadi pelopor dalam menciptakan kemaslahatan, dan menjadikan Bogor sebagai kabupaten yang maju. PCM Cileungsi ini adalah contoh, model PCM yang mentes (menetas), yang kualitasnya tidak kita ragukan lagi,” ucapnya.

Ketua PCM Cileungsi, Nasihin, menyambut tantangan Abdul Mu’ti. Menurut dia, pendirian rumah sakit juga menjadi perhatian PC Muhammadiyah Cileungsi dan pihaknya sedang membidik kemungkinan pembangunan rumah sakit. PCM Cileungsi bahkan telah memiliki cetak biru pendirian rumah sakit. Namun, berdasarkan sumber daya yang ada saat ini, prioritas mereka lebih pada pendirian Universitas terlebih dahulu. Nasihin pastikan, pendirian rumah sakit akan disegerakan setelah pendirian UMCI tuntas oleh pengurus PCM Cileungsi periode 2022-2027.

“Mungkin dalam beberapa tahun ini kita akan coba fokus di universitas. Di blue printkita, memang ada perencanaan untuk membangun rumah sakit. Alhamdulillah lahan untuk rumah sakit sudah kita beli sekitar satu hektare dan kita menunggu kampus ini, universitas ini berjalan, kemudian insya Allah rumah sakit,”  jelasnya.

Nasihin mengatakan, total biaya pembangunan kampus UMCI di atas lahan 1,3 hektare sebesar 22,5 miliar rupiah. Dana tersebut merupakan dana mandiri dari hasil kegiatan amal usaha PCM Cileungsi sendiri. “Karena memang kita memiliki beberapa kegiatan amal usaha yang kemudian diperuntukkan bagi pendirian kampus F STT Muhammadiyah Cileungsi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua STT Cileungsi, Mohammad Anas, mengatakan, tahap pertama pembangunan UMCI ditargetkan selesai tahun 2024. Seluruh sasaran pembangunannya antara lain gedung rektorat setinggi 5 lantai, gedung perkuliahan setinggi 12 lantai, masjid berkapasitas 1.000 orang, fasilitas olah raga berkapasitas 1.000 orang, dan hall berkapasitas 3.000 orang. UMCI pun akan menambah program studi untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi. Di antaranya adalah manajemen, ilmu hukum, komunikasi, dan sistem informasi, selain tiga program studi yang kini telah dimiliki, yaitu teknik mesin, teknik informatika, dan teknik industri.

“Kami ingin mengangkat kearifan lokal, warga dan masyarakat Cileungsi dan sekitarnya, yang selama ini susah mengenyam pendidikan tinggi. Sekarang kita bisa hadir sebagai alternatif dan kita harapkan untuk menjadi universitas unggulan di Indonesia,” katanya.

Sedangkan Zulkifli Hasan di kesempatan itu mengharapkan dukungan dari semua sektor di lini pemerintahan. Menurut dia, apa yang dilakukan Muhammadiyah telah membantu meringankan tugas konstitusional negara untuk menyediakan pendidikan yang layak bagi rakyat.

“Ini Muhammadiyah membantu negara. Oleh karena itu saya minta para bupati, para camat, teman-teman DPR, pemerintah daerah, pemerintah provinsi, maupun pemerintah pusat, ayo kita bantu Muhammadiyah. Wong ini (pendidikan, red) tugas negara, kok. Muhammadiyah ini membantu untuk mencerdaskan (rakyat) melalui pendidikan,” katanya.
Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.