Bulan Agustus selalu menjadi bulan penuh suka cita bagi bangsa Indonesia. Beragam kegiatan dan aneka lomba digelar di seluruh penjuru negeri dalam rangka memperingati hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Yaitu hari kemerdekaan.
Saat memperingati hari ulang tahun kemerdekaan sejatinya adalah momen bagi kita untuk bersyukur. Ada hakikat kemerdekaan yang perlu kita sadari dan pahami betul. Hal itu diucapkan Wakil Sekretaris MUI Pusat, Dr. H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA, saat ditemui di Jakarta Timur, Sabtu, 19 Agustus 2023.
“Kita harus mensyukuri kemerdekaan ini. Dan dalam rangka mensyukuri itu kita mesti sadar bagaimana aktualisasi nilai-nilai kemerdekaan. Mewujudkan tujuan kemerdekaan,” katanya.
Menurut dia, ada beberapa nilai yang terkandung dalam kemerdekaan. Yang pertama, kemerdekaan itu hadir untuk memberikan kebebasan bagi orang untuk berkeyakinan dan mengamalkan sesuai keyakinannya. Jangan ada diskriminasi.
“Ini yang harus selalu kita jaga. Jangan lagi ada praktik-praktik orang terhalang untuk menjalankan keyakinannya. (Misal) Hanya karena memakai jilbab ada perusahaan tidak terima, dipecat, dan lain-lain. Apalagi jika di instansi pemerintah, diwawancarai masalah jenggot, celana cingkrang, yang itu tidak boleh, karena itu adalah keyakinan orang,” ucapnya.
Yang kedua, kata dia, kemerdekaan itu artinya memberikan kepastian untuk mendapatkan kebutuhan hidup pokok. Pangan, misalnya. Jangan ada lagi orang yang kelaparan, katanya.
“Apalagi di tengah banyaknya acara hura-hura, banyak pemborosan dana, ada koruptor, kalau masih ada yang kelaparan bagaimana kita dikatakan merdeka?” ujarnya.
Yang ketiga, keamanan. Keamanan dan pangan adalah hal penting karena disebutkan dalam Al Qur’an Surat Al Quraisy ayat 4.
“yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.”
Baca Juga : Sudah 78 Tahun Merdeka, Sejauhmana Pemerintah Menjalankan Amanah Kesehatan?
Zaitun mengatakan, yang keempat adalah jaminan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Itu penting sekali menurut dia. Semua masyarakat harus mendapatkan pendidikan yang layak.
“Sekarang banyak mahasiswa menjerit karena pembayaran di perguruan tinggi negeri sekarang pun mahal. Bagaimana orang merdeka kalau yang bisa belajar hanya orang-orang kaya atau yang punya koneksi saja seperti di zaman penjajah?” katanya.
Yang kelima, ada jaminan kebebasan berpendapat. Ia mengajak, mari kita berbicara, menyampaikan pendapat, memberi saran, dan membangun kekuatan umat agar kebaikan ini lebih maksimal.
Zaitun Rasmin juga menyebut, saat ini memang umat Islam masih punya banyak sekali kekurangan. Banyak hal yang belum kita raih. Tetapi kita harus syukuri dulu semua ini.
“Dan setelah mensyukuri, yang berikutnya mari kita berjuang. Berjuang dengan cara yang benar sesuai konstitusi. Perjuangkan lagi hal-hal yang belum terwujud, dan perjuangan kita ini harus benar-benar maksimal", pesannya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!