Mungkin masih banyak yang ingat betapa mengerikannya kondisi pandemi Covid-19 dua atau tiga tahun lalu, tetapi mungkin ada pula yang nyaris tak ingat tentang kondisi masyarakat waktu itu. Kini, setelah hampir hilang dari ingatan, kasus Covid-19 merebak lagi. Kini, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, telah ditemukan ratusan kasus baru Covid-19.
Minggu lalu, ratusan kasus baru Covid-19 muncul di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Pada hari Ahad, 17 Desember 2023, pihak berwenang melaporkan, pada minggu lalu terdapat rata-rata 200 kasus per hari di DKI Jakarta. Sementara di Tangsel, Banten, tercatat 135 kasus ditemukan pada hari sebelumnya. Dengan kondisi tersebut, lembaga kesehatan pun mendesak warganya untuk melakukan vaksinasi lanjutan.
Ngabila Salama, Kepala Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dilansir dari laman Antara News, mengatakan, “Sekitar 90 persen kasus positif Covid-19 di Jakarta tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan. Penyakit ini akan mereda setelah tiga hingga lima hari karantina mandiri”.
Baca juga: Indonesia Kirimkan Sinyal akan Tinggalkan Dolar AS
Menurut Ngabila, jumlah kasus masih terkendali karena keterisian tempat tidur di rumah sakit berkisar 50-60 pasien rawat inap atau sekitar 10 persen dari total kasus aktif di Jakarta. Lebih lanjut, Ngabila juga mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan vaksinasi Covid-19 seiring dengan bertambahnya kasus aktif.
Pejabat Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, memprediksi lonjakan kasus Covid-19 akan mencapai puncaknya di awal Januari 2024. Menurut Maxi, saat ini, vaksinasi Inavac dapat diakses di Klinik Balai Kota Jakarta, RSUD Kota Tarakan, dan Puskesmas setempat.
Sampai Minggu lalu, total vaksinasi di DKI Jakarta sudah mencapai angka 12,5 juta orang untuk dosis pertama; 10,9 juta orang untuk dosis kedua; 5,5 juta orang untuk dosis ketiga; 724.553 orang untuk dosis keempat; dan 52 orang untuk dosis kelima. Sedangkan Ngabila juga menyebutkan, bagi yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19, bisa langsung datang ke lokasi dan mendaftar langsung.
“Masyarakat tidak perlu lagi memilih merek vaksin karena merek apa pun yang tersedia dapat disuntik untuk dosis pertama, kedua, ketiga, keempat, atau kelima, apa pun merek yang pernah disuntik sebelumnya,” imbuhnya.
Di Tangsel, pasien yang tertular Covid-19 juga mengalami gejala ringan dan sebagian besar sudah menjalani karantina mandiri. Hal itu dikatakan Allin Hendalin Mahdaniar, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel. Badan tersebut memperkuat kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan mendorong vaksinasi Covid-19 untuk menghindari penularan.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!