Hamas mengeluarkan pernyataan resmi pada Ahad (13/10/2024) sore yang mengecam keras serangan brutal penjajah Zionis di Kamp Pengungsi Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza. Serangan tersebut menargetkan sekelompok anak-anak yang sedang bermain. Akibatnya, lima anak syahid dan beberapa lainnya luka-luka.
Di dalam pernyataan tersebut, Hamas menyebut serangan itu sebagai "kejahatan keji dan kebobrokan moral" yang melampaui segala batasan kemanusiaan dan norma internasional. Menurut Hamas, penjajah Zionis dengan sengaja melakukan pembunuhan terhadap anak-anak ini sebagai bagian dari upaya pembersihan etnis yang berlangsung di wilayah tersebut.
Hamas pun menyerukan kepada organisasi hak asasi manusia internasional untuk segera mengambil langkah-langkah hukum yang tegas. Mereka meminta agar organisasi-organisasi itu mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan terhadap anak-anak Palestina, serta mencatat ribuan anak yang menjadi syahid dalam serangkaian genosida yang terjadi. Selain itu, mereka juga menyoroti ratusan pembantaian lainnya yang dilakukan oleh pihak Zionis terhadap rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut juga menyerukan pengajuan tuntutan hukum di seluruh pengadilan internasional, termasuk di Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Hamas menegaskan bahwa langkah ini penting sebagai langkah awal untuk mengadili para pemimpin Zionis atas kejahatan perang yang telah mereka lakukan. Mereka menekankan bahwa kekejaman ini tidak akan terlupakan dan darah anak-anak Palestina akan terus menghantui para pelakunya di mana pun mereka berada.
Sementara itu, berdasarkan laporan terbaru dari MER-C Indonesia, jumlah korban jiwa (syahid) hingga saat ini telah mencapai lebih dari 41.825 orang, yang mencakup 16.891 anak-anak dan 11.458 perempuan. Selain itu, tercatat 96.910 orang mengalami luka-luka. Dan lebih dari 10.000 orang dilaporkan hilang.
(Sumber: Telegram Resmi Hamas, MER-C Indonesia)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!