Sepenggal Ibroh...
Nasihat Rasulullah saw bahwa semua manusia itu dicipta oleh Allah dengan memiliki kelemahan sama, yaitu tak mampu mengendalikan dirinya. Oleh karena itulah, jika ia punya satu kelemahan maka setan akan selalu mengintai dan menggodanya, hingga ia selalu jatuh pada dosa yang sama.
Sebab, bagi setan, yang penting si manusia itu berbuat dosa. Tidak usah dia menambah dosa baru yang berbeda, itu juga tidak mengapa, pokoknya ia harus berbuat dosa, meski pun dosa yang sama. Berkali-kali, bahkan terus-menerus.
Di dalam kisah Jimi pun sama. Ia boleh jadi tak mau melakukan dosa korupsi dan maling, tetapi ia tak kuat menahan godaan nafsu birahi. Toh ada juga manusia yang tahan godaan syahwat, tetapi tak mampu menahan godaan mencuri, dan begitu seterusnya.
Maka dari itulah mengapa kita harus jeli dan menemukan apa kelemahan kita yang paling parah, yang paling fatal, yang paling berisiko, dan yang paling membahayakan keselamatan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Maka...
Boleh jadi kelemahan kita adalah ketamakan, hingga selalu mencari-cari celah untuk menghalalkan uang-uang haram.
Baca Juga : Api Cinta (Episode 9)
Boleh jadi kelemahan kita adalah syahwat birahi yang menerjang-terjang, hingga selalu mencari-cari celah untuk menghalalkan berdekat-dekat dengan wanita lain, atas nama pengajian, arisan, reunian, raker, outbound, camping, nongki, dan lain-lain.
Boleh jadi kelemahan kita adalah ujub, hingga selalu mencari-cari celah untuk menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
Boleh jadi kelemahan kita adalah watak tempramen, hingga setiap saat selalu mengobral marah dan makian.
Setan tak akan bersulit-sulit mencari-cari kelemahan kita yang lain, selama kita bisa selalu dijatuhkan lewat kelemahan kita yang paling fatal.
“Saat Allah selesai membentuk diri Adam di dalam surga lalu Dia tinggalkan Adam sejenak, maka segeralah iblis mengitarinya seraya meneliti siapa Adam. Maka di saat iblis melihat Adam berrongga (memiliki rongga dalam tubuhnya), saat itulah iblis mengetahui bahwa Adam dicipta sebagai makhluk yang tak mampu mengendalikan diri.”
Begitulah peringatan Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Muslim dari Anas bin Malik ra.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!