Penulis Indonesia, Asma Nadia, hadir dalam Aksi Bela Palestina yang diselenggarakan Forum Komunikasi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Jakarta Depok Bekasi (Jadebek) dan FSLDK Banten, didukung puluhan LDK (Lembaga Dakwah Kampus) Se-Jadebek dan Banten, Jumat, 20 Oktober 2023. Di kesempatan itu, Asma Nadia menyatakan terima kasih kepaada teman-teman aktivis lembaga dakwah kampus (LDK) atas dilaksanakannya aksi tersebut.
Asma Nadia menegaskan, sejumlah 300 penulis se-dunia memprotes Frankfurt Book Fair yang mendukung zionis. Selain itu, Frankfurt Book Fair juga membatalkan pemberian penghargaan untuk penulis Palestina.
“Adik-adik sekalian, tiga ratus penulis dari seluruh dunia sudah memprotes Frankfurt Book Fair, karena menyediakan tempat dan memberikan pernyataan yang mendukung zionis. Banyak negara menyatakan mundur, termasuk Indonesia melalui IKAPI. Penghargaan yang seharusnya diberikan pada ajang itu kepada seorang penulis Palestina, Adania Shibli, itu dibatalkan oleh mereka,” katanya.
Asma juga menyebut, saat ini 50% kediamanan anak-anak Palestina telah hancur dan luluh lantak. Sehingga, mereka berkumpul di rumah sakit. Namun, di sana pun tidak aman, karena rumah sakitnya dibom Israel. Lebih dari 1000 orang telah meninggal.
“Saat ini kita masih bisa hidup dengan tenang. Kita masih bisa belajar dengan tenang, kita masih bisa makan tiga kali sehari. Di sana tidak ada listrik, tidak ada internet, tidak ada makanan. Anak-anak kita, adik-adik kita, 50% dari kediaman masyarakat di Gaza itu hancur luluh lantak. Anak-anak kita, perempuan-perempuan kita, berkumpulnya di rumah sakit, di sekolah. Tetapi kemudian rumah sakitnya dibombardir, lebih dari 1000 orang meninggal. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” tegasnya.
Baca Juga : FSLDK Gelar Aksi Bela Palestina
Asma lalu mengajak seluruh anak muda yang hadir untuk melakukan sesuatu. Setidaknya, menyuarakan sikap melalui media sosial yang mereka punya.
“Kalau masih ada yang diam, kalau masih ada yang tidak bersuara, kalau masih ada yang tidak menggunakan sosial medianya, sekarang saatnya. Karena kata siapa kita tidak bisa berbuat? Adik-adik punya (akun) facebook? Adik-adik punya (akun) instagram? Adik-adik punya tiktok? Kalian semua, bukan cuma Asma, bukan cuma segelintir penulis yang hadir di sini, tetapi adik-adik semua bisa menjadi penulis. Dan sekarang kita membutuhkan lebih banyak penulis, untuk melawan narasi-narasi yang membenarkan kebiadaban, narasi-narasi yang membenarkan terorisme, dan kita tidak akan satu jalan dengan orang-orang yang sudah membunuhi masyarakat Palestina dengan cara biadab selama 75 tahun,” serunya.
Asma mengatakan, Gaza adalah penjara terbesar di dunia dengan hampir dua juta orang terkurung di dalamnya. “Jadi, tanah palestina bukan cuma PR (tugas, red) bagi rakyat Palestina. Tanah Palestina bukan cuma milik bangsa Palestina. Al-quds adalah milik umat Islam, dan kita harus bergerak! Allahu Akbar,” tegasnya.
Asma mengajak kaum muda untuk bersuara dibandingkan diam. Ia mengajak untuk menyebarkan info mengenai Palestina sebanyak-banyaknya setiap hari.
“Kita bisa memilih diam, tetapi kita memilih bersuara. Dan mulai hari ini kita commit dalam hati untuk sedekah status setiap hari sebanyak-banyaknya, sharing informasi sebanyak-banyaknya, agar saudara-saudara kita – karena masih banyak juga yang diam dari masyarakat Indonesia – agar saudara-saudara kita bergerak dan agar pemerintah memberikan pernyataan tegas dan dukungan tegas kepada Palestina,” katanya.
Asma juga mengajak untuk menggalang dana terhadap Palestina. “Yang punya kemampuan untuk menggalang dana, yang bisa bikin event konser musik, lomba, apa pun, yang punya usaha, selama kurun waktu ini ayo niatkan sebagian pendapatan dari usaha kita itu untuk membantu Palestina. Karena saat ini Palestina membutuhkan bantuan kita, amat sangat. Ini saatnya kita harus berbuat dan kita tidak bisa sendiri. Kita harus sama-sama. Dan mulai sekarang teman-teman akan menulis lebih banyak tentang Palestina di media social. Setuju?” tanya Asma pada peserta aksi yang dijawab serempak oleh para peserta aksi, “Setujuuu!”
Baca Juga : Seruan Aksi Bela Al-Aqsa
Asma menegaskan kembali, yang terjadi sekarang di Palestina bukan peperangan tetapi pembantaian. “Mudah-mudahan niat kita, tanda cinta kita adalah tanda syukur juga, karena pada saat ini kita bisa ada di sini, kita masih bisa hidup nyaman dan tenang ketika saudara-saudara kita dibunuh. Dan yang terjadi di Palestina itu bukan peperangan. Yang terjadi di Palestina itu adalah pembantaian. Saya kira, lebih dari 1000 anak sudah menjadi korban dan anak-anak diserang karena mereka (Zionis Israel, red) ingin menghancurkan generasi, ingin menghancurkan cikal bakal Palestina, calon-calon pejuang Palestina,” katanya.
Asma meminta kepada peserta aksi, jangan tidur sebelum berbuat sesuatu untuk Palestina. “Jangan biarkan, adinda sekalian, jangan tidur, jangan pejamkan mata, jangan beristirahat, sebelum adik-adik yakin bahwa hari ini adik-adik telah berbuat sesuatu untuk Palestina, bahwa hari ini mahasiswa di Indonesia tidak diam, menyampaikan pembelaannya, menyampaikan cintanya, menyampaikan sayangnya, bahwa kita benar satu tubuh. Allahu Akbar!” tutup Asma.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!