Usamah Thaha

Sejak melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023, Zionis Israel menjadikan 60 persen target mereka ke unit pemukiman. Akibatnya, belasan ribu warga sipil Palestina tewas dan puluhan ribu lainnya menderita luka-luka. Juga membuat puluhan rumah sakit dan pusat kesehatan tidak dapat berfungsi.

Setelah mengepung Rumah Sakit Al-Shifa selama berhari-hari, Zionis Israel menghadapi tekanan untuk membuktikan klaimnya, yang menyatakan bahwa Hamas menggunakan pasien, staf, dan warga sipil yang berada di sana untuk memberikan perlindungan bagi para pejuangnya.

Artikel ini dibuat sebagai dukungan terhadap rakyat Palestina. Hal itu sejalan dengan Pembukaan UUD'45, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Nasser Bulbul adalah seorang dokter yang menjabat Kepala Departemen Perawatan di Kompleks Al-Shifa, Gaza. Ia berusaha tegar dan berdiri di antara bayi-bayi baru lahir prematur agar kondisi bayi tidak berubah dengan cepat.

Meta meminta maaf karena menambahkan kata teroris ke akun pro-Palestina, dengan mengatakan bahwa masalah yang “menyebabkan terjemahan bahasa Arab yang tidak tepat” telah diperbaiki.

Sejumlah pemain sepak bola dunia menyampaikan pesan solidaritas untuk Palestina. Di antaranya pesepak bola asal Mesir dari klub Liverpool, Mohamed Salah. Ia menyerukan agar “pembantaian” di Gaza diakhiri dan bantuan kemanusiaan harus segera diizinkan masuk ke wilayah Palestina yang terkepung.

Serangan yang dilancarkan Pejuang Hamas terhadap Israel, Sabtu, 7 Oktober 2023, merupakan serangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Serangan itu terjadi di tengah gelombang normalisasi Israel dengan negara-negara Arab baru-baru ini. Bagaimana reaksi negara-negara Arab terhadap hal itu?