Kisah-kisah umat terdahulu, di mana mereka dibinasakan oleh Allah lantaran kezaliman dan kerusakan yang mereka buat di muka bumi, diabadikan di dalam Al Qur`an. Hanya mereka yang berusaha mencegah kemungkaran dan melarang perusakan yang akan diselamatkan. Termasuklah para Nabi, karena merekalah yang terdepan dalam mencegah kejahatan seraya melakukan perbaikan.
Allah Ta’ala berfirman:
116. Maka, mengapa tidak ada di antara generasi sebelum kamu sekelompok orang yang mempunyai keutamaan yang melarang (berbuat) kerusakan di bumi, kecuali sebagian kecil, yaitu orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka? Orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
117. Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim sedangkan penduduknya berbuat perbaikan.
Di dalam dua ayat mulia ini, Allah Ta’ala memberi peringatan kepada kita, kalau ingin selamat dari murka Allah maka jadilah orang yang mencegah kejahatan dan jadilah juru perbaikan. Ketika murka Allah datang, maka siapa pun bisa terkena dampaknya termasuk orang-orang saleh sekali pun. Tetapi kalau pun mereka terdampak, maka itu menjadi dampak yang baik. Ketika orang zalim dan kafir dihukum dengan bencana yang ada, maka bagi orang beriman itu menjadi penambah pahala dan penghapus dosa.
Ini pula yang disebutkan dalam surah Al-A’raf ayat 165:
165. Maka, setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang mencegah (orang berbuat) keburukan dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim azab yang keras karena mereka selalu berbuat fasik.
Artinya, ketika turun murka Allah, maka hanya orang-orang yang tadinya berusaha mencegah kemungkaranlah yang akan diselamatkan oleh Allah.
Tetapi, ketika orang-orang saleh tidak mau mengingatkan bahaya dosa dan kemaksiatan di tengah masyarakat, maka mereka pun akan mendapatkan dosa pula dan layak dihukum di dunia maupun di akhirat lantaran keengganan mereka mencegah kemunkaran, sebagaimana yang menimpa orang saleh di kalangan Bani Israil yang tidak mau berusaha maksimal mencegah kemungkaran. Akibatnya, mereka dilaknat dengan lisan Nabi mereka sendiri sebagaimana dalam surah Al-Maidah ayat 78:
78. Orang-orang yang kufur dari Bani Israil telah dilaknat (oleh Allah) melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putra Maryam. Hal itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya orang-orang ini bila telah melihat kemungkaran tetapi mereka tidak mengubahnya, maka dikhawatirkan Allah akan meratakan azab-Nya.” – HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi
Jadi, azab Allah tidak hanya akan menimpa orang-orang yang berbuat maksiat tetapi juga orang alim yang membiarkan dan tidak ada usaha untuk mengubahnya.
Adanya orang yang menyeruh ke jalan Allah menggalakkan amal saleh dan mencegah segala bentuk kemungkaran akan menjadi penghalang turunnya azab Allah, minimal kepada orang itu sendiri. Abu Bakar ra pernah berkata, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian meletakkan ayat ini bukan pada tempatnya,
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk” – QS. Al-Maidah:105
Sungguh aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Sesungguhnya bila orang-orang melihat ada orang yang zalim dan tidak mengambil dari tangannya, maka dikhawatirkan Allah akan meratakan azab-Nya (kepada semua orang) lantaran itu’.” – HR. At-Tirmidzi no. 3057, Abu Daud no. 4338, Ibnu Majah no. 4005
Di dalam salah satu riwayat Abu Daud redaksinya adalah, “Tidak ada seorang pun yang hidup di tengah kaum yang berbuat maksiat dan mereka sanggup mengubahnya tetapi mereka tidak mengubahnya, maka dikhawatirkan Allah akan meratakan siksa-Nya kepada mereka semua.”
Di dalam semua riwayat ini ada ancaman dari Rasulullah ﷺ kepada masyarakat yang tidak berusaha mencegah kezaliman dan kemungkaran yang terjadi di kalangan mereka. Azab Allah akan turun kepada mereka meski banyak di antara mereka yang saleh dan bertakwa. Jika tidak ada kegiatan amar makruf dan nahyu mungkar, sehingga maksiat merajalela, maka azab Allah juga akan menimpa mereka yang bertakwa tetapi tidak mau mencegah kemungkaran itu.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!