Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bekerja sama dengan Forum Sultan dan Keraton Nusantara (FSKN) akan menggelar ajang Festival Budaya Islam Keraton Nusantara. Melalui event Festival Budaya Islam Keraton Nusantara itu, ICMI ingin menjadikan budaya Nusantara Islam sebagai ikon budaya Indonesia modern. Sebab, saat ini diyakini Islam dapat diterima hadir di nusantara melalui pendekatan budaya.
Hal itu mengemuka dalam siaran pers yang dirilis ICMI di Jakarta kepada media massa, pada Jumat (23/2/2024). Wakil Ketua Umum ICMI, Mohammad Najib, mengatakan, hingga saat ini banyak warisan budaya Nusantara yang beririsan dengan nuansa Islam dan sebaliknya. Sehingga, hal itu dapat menjadi ciri khas atau distingsi Islam di Nusantara dan di luarnya.
“Melalui upaya elobarasi dan rekonstruksi dalam festival ini, ICMI bekerja sama dengan Forum Sultan dan Keraton Nusantara (FSKN) agar tumbuh kesadaran ulang bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini dibangun dari elemen-elemen budaya kerajaan dan keraton yang memberikan mandat kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk menyejahterakan dan memberikan keadilan kepada rakyat,” kata Mohammad Najib dalam siaran kepada media massa, hari Jum'at kemarin.
Menurut Najib, catatan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menunjukkan bahwa sebelum menjadi NKRI, Nusantara adalah peralihan dari 250 keraton dan kerajaan. Dan saat ini, FSKN adalah penyangga peradaban trah keraton yang ada.
Baca juga: Perpustakaan JIC Terakreditasi A, Tancapkan Tonggak Sejarah
Najib lantas menegaskan, nilai budaya Nusantara sesungguhnya sudah sesuai dengan nilai-nilai Islam. Sebab, Islam disebarkan ke Indonesia dengan pendekatan budaya serta mengapresiasi nilai budaya Nusantara.
“Itulah prinsip yang digunakan para pendakwah Islam di masa Wali Songo, sehingga diakui bahwa Islam sangat efektif didakwahkan di bumi Nusantara. Bahkan kita lihat bahwa masyarakat Nusantara sangat mengapresiasi para pendakwah, karena dapat bersinergi dengan nilai-nilai budaya, dan itulah yang akan dicapai dalam tujuan festival ini,” ujar Najib.
Festival Budaya Islam Keraton Nusantara rencananya akan dilaksanakan di beberapa kota yang pernah menjadi pusat kekuasaan Keraton dan Kerajaan Nusantara. Misalnya Jakarta, Cirebon, Banten, Surakarta, Yogyakarta, dan lokasi lainnya di luar Pulau Jawa. Kegiatan yang akan dilakukan adalah Seminar Nasional, Musyawarah Agung, Kirab Keraton Nusantara, Pagelaran Seni Budaya Keraton, dan pameran benda pusaka keraton dan beragam acara lainnya.
“Festival ini akan terbuka untuk umum, dan menggandeng berbagai pihak, seperti Kementerian, Ormas Islam, dan praktisi kebudayaan Nusantara,” pungkas Najib.
Hadirnya Festival Budaya Islam Keraton Nusantara ini menunjukkan bahwa ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. Sebagai lembaga intelektual yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan, ICMI akan selalu berperan aktif dalam mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!