Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengimbau agar masyarakat Indonesia mewaspadai dampak El Nino. El Nino adalah sebuah fenomena pemanasan suhu muka air laut yang menyebabkan terjadinya kekeringan, sehingga memicu kenaikan kasus dengue di Indonesia. Data Kemenkes menyebut, ketika suhu di sebuah negara semakin memanas hingga di atas 35 derajat Celcius, frekuensi nyamuk untuk menggigit akan meningkat tiga sampai lima kali lebih ganas.
Menurut pakar kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, fenomena El Nino kali ini berdampak peningkatan penyakit paru dan saluran napas. Dampak lainnya adalah munculnya gangguan kesehatan akibat heat stress, dampak psikososial dan kejiwaan, peningkatan penyakit tular vektor. Hal-hal itu juga menjadi ancaman yang perlu diantisipasi dengan baik.
“Diprediksi bahwa El Nino sekarang ini akan terus berlanjut sampai akhir tahun 2023 ini dengan derajat sedang atau bahkan lebih tinggi lagi,” kata Tjandra.
Baca Juga : Hadapi Puncak El Nino dan Kemarau, Jangan Lupa Urban Farming
Tahun ini, Indonesia akan menghadapi El Nino dari Agustus hingga Desember. El Nino adalah fenomena yang melibatkan pemanasan permukaan air di Samudra Pasifik bagian timur tropis, yang dianggap sebagai “fase hangat” dari El Nino-Southern Oscillation (ENSO). Selanjutnya, El Nino berdampak pada suhu laut, arus laut, kondisi perikanan di laut, serta cuaca lokal dari Australia ke Amerika Selatan dan sekitarnya.
Peristiwa El Nino ini ditunjukkan oleh kenaikan suhu permukaan laut lebih dari 0,9° F, setidaknya musim tiga bulan sebanyak lima kali berturut-turut. Selama peristiwa El Nino, angin pasat yang bertiup ke barat melemah di sepanjang Khatulistiwa, menyebabkan air hangat di permukaan bergerak ke timur di sepanjang Khatulistiwa, dari Pasifik barat ke pantai Amerika Selatan bagian utara.
Kondisi udara yang panas dampak fenomena tersebut berdampak warga potensial terserang penyakit jika kondisi tubuh sedang turun. Sejak awal Agustus 2023, klinik maupun Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) pun ramai dikunjungi pasien yang mengeluhkan terserang flu dan batuk, dari yang sedang sampai akut. El Nino juga bisa berdampak ke iklim yang luas dan terkadang parah, termasuk peningkatan curah hujan, banjir pantai, erosi, kekeringan, dan kebakaran hutan yang menghasilkan masalah pernapasan.
Peristiwa El Nino didefinisikan oleh dampaknya yang luas, skalanya yang besar, anomali iklim jangka panjang atau pola terkait satu sama lain yang dapat mempengaruhi sebagian besar dunia. Ada juga variasi El Nino, termasuk Trans Nino, yang terjadi pada awal dan penutupan peristiwa El Nino, dan El Nino Modoki, atau Modoki Nino, yang ditandai dengan perubahan suhu permukaan laut di Pasifik tengah, bukan timur.
Baca Juga : Urban Farming, Alternatif Solusi Hadapi El Nino
Para ilmuwan, pemerintah, dan LSM mengumpulkan data tentang El Nino menggunakan sejumlah teknologi, misalnya pelampung ilmiah yang mengukur suhu laut dan udara, arus, angin, dan kelembaban, dan citra satelit, yang memungkinkan prediksi serta visualisasi El Nino yang lebih akurat dan dampaknya di seluruh dunia. Karena Indonesia menghadapi peristiwa El Nino berikutnya, penting bagi kita untuk mempersiapkan dan memahami dampak potensial El Nino terhadap kesehatan, lingkungan, dan ekonomi di kawasan ini.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!