Menyewakan Lagi Barang Sewaan dengan Margin Keuntungan

Menyewakan Lagi Barang Sewaan dengan Margin Keuntungan
Photo by Oxana Melis on Unsplash

Tanya:

Bismillah. Ustadzi, mohon izin bertanya. Apakah bisa kita mengkreditkan jasa? Misalkan begini: Si C penyedia internet bayar per tahun. Si B tidak mampu bayar segitu, bulanan mampu. Si A pemilik dana. Si A belikan ke si C, terus dijual ke si B dengan margin yang sudah disepakati untuk dibayar bulanan. Bagaimana yang seperti itu?

-- Abu Salamah, Semarang.

Jawab:

Boleh. Ini termasuk murabahah dalam jasa atau manfaat dan ini disepakati kebolehannya oleh keempat madzhab. Hanya saja mereka berbeda pendapat jika penyewa pertama ini menyewakan itu kepada penyewa kedua dengan margin keuntungan (murabahah). Madzhab Hanafi tidak membolehkan, tetapi ketiga madzhab lain membolehkan.

Referensi:

  • Al-Haththab Al-Maliki:
ثُمَّ قَالَ: وَمَنْ اكْتَرَى دَارًا فَلَهُ أَنْ يَسْكُنَهَا، أَوْ يُسْكِنَهَا أَوْ يُؤَجِّرَهَا مِنْ مُؤَجِّرِهَا، أَوْ أَجْنَبِيٍّ مِثْلِ الْآجِرِ، أَوْ أَقَلَّ، أَوْ أَكْثَرَ انْتَهَى.

Di dalam kitab Al-Umdah (karya Ibnu Askar Al-Baghdadi –penerj) dia berkata, “Siapa yang menyewa sebuah rumah maka dia boleh menempatinya atau menyuruh orang lain untuk menempati, atau menyewakannya ke yang menyewakan padanya (pemilik rumah) atau orang lain dengan harga yang sama, atau kurang atau bahkan lebih.” (Mawahib Al-Jalil 5/417).

  • Abu Ishaq Asy-Syirazi berkata dalam kitab Al-Muhadzdzab:
ويجوز أن يؤجرها برأس المال وبأقل منه وبأكثر لأنا بينا أن الإجارة بيع وبيع المبيع يجوز برأس المال وبأقل منه وبأكثر منه فكذلك الإجارة.

“Dia boleh menyewakan lagi dengan seharga modal, atau lebih kurang dari itu, atau lebih mahal, karena telah kita terangkan bahwa sewa adalah niaga. Sedangkan dalam niaga boleh membeli barang lalu menjualnya lagi dengan harga sama dengan modal, lebih murah atau lebih mahal. Demikian pula dalam sewa menyewa.” -- Al-Muhadzdzab 2/258

  • Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni:
فَصْلٌ : وَيَجُوزُ لِلْمُسْتَأْجِرِ إجَارَةُ الْعَيْنِ ، بِمِثْلِ الْأَجْرِ وَزِيَادَةٍ . نَصَّ عَلَيْهِ أَحْمَدُ .وَرُوِيَ ذَلِكَ عَنْ عَطَاءٍ ، وَالْحَسَنِ ، وَالزُّهْرِيِّ . وَبِهِ قَالَ الشَّافِعِيُّ ، وَأَبُو ثَوْرٍ ، وَابْنُ الْمُنْذِرِ .

Pasal: Penyewa boleh menyewakan lagi barang yang telah dia sewa dengan harga sama atau lebih. Ini dinyatakan (nash) oleh Imam Ahmad. Pendapat ini pula diriwayatkan dari ‘Atha`, Hasan, Az-Zuhri, dan menjadi madzhab Asy-Syafi’i, Abu Tsaur, dan Ibnu Al-Mundzir.” – Al-Mughni 8/56


Dijawab oleh Ustadz Anshari Taslim, Lc. / Mudir Pesantren Bina Insan Kamil - DKI Jakarta

Bagi pembaca setia Sabili.id yang ingin mengajukan pertanyaan seputar kaidah hukum Islam, silahkan mengirimkan pertanyaannya ke meja redaksi kami melalui email: [email protected]

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.