Penulis: Dedi Mulyana, Lc. (Kandidat Master Universitas Al-Quranul Karim Sudan)
Di antara syubhat tentang hijrahnya Rasulullah ﷺ ke Madinah adalah pelarian beliau untuk menyelamatkan diri dari hadangan Kafir Quraisy. Padahal, kalau itu yang menjadi sebab hijrah, jauh-jauh hari sebelum itu Rasulullah ﷺ sudah tentu menjadi bagian dari rombongan sahabat yang hijrah ke Habasyah.
Realitanya tidak demikian, melainkan Rasulullah ﷺ punya pemikiran dan strategi yang luar biasa. Beliau mengetahui bahwa jika Islam ditawarkan hanya dari personal ke personal atau dakwah fardiyyah, barangkali perkembangan dan penyebaran Islam tidak akan secepat itu.
Rasulullah ﷺ paham betul dengan itu, dan diam-diam menyusun strategi menyiapkan kekuatan besar dan membuat pusat peradaban Islam. Sehingga dengan itu, posisi kaum muslimin akan semakin kuat dan dipertimbangkan. kita bandingkan, pertumbuhan jumlah kaum muslimin ketika di Madinah jauh lebih cepat ketimbang pada masa-masa dakwah di Mekah.
Rasulullah ﷺ terhitung pernah mengajak 15 kabilah untuk masuk Islam dan menawarkan mereka menjadi benteng pembela dikala Rasulullah ﷺ membutuhkannya. Semua kabilah tersebut menolak, kecuali dua kabilah, yaitu Aus dan khazraj. Kedua kabilah ini kemudian menjadi pelaku pertama dalam mencapai salah satu dasar mengristalnya embrio kekuatan besar kelak di Madinah, yaitu sumpah setia yang didasari ketulusan antara pemimpin dan rakyat, serta atas keinginan sebagian besar kaum muslimin. Bukan atas dasar paksaan. Oleh sebab itu, Rasulullah ﷺ menawarkan itu kepada mereka dan dengan senang hati mereka menyambut baik.
Satu langkah berhasil dilewati Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Kemudian, langkah kedua adalah menyoal tempat. Ini penting sekali untuk menyiapkan tanah yang subur bagi pertumbuhan Islam. Timbul pertanyaan, apakah ketika Rasulullah ﷺ memilih Madinah, Beliau hanya mengandalkan feeling ? Atau berdasarkan wahyu dari Allah? Tidak, ada hasil ikhtiyar dan pemikiran mendalam dari Rasulullah ﷺ.
Setelah kesetiaan dari penduduk Madinah didapatkan, ada beberapa hal yang dilakukan Rasulullah ﷺ. Pertama, Rasulullah ﷺ mengutus Mush’ab bin Umair menemani mereka ke Madinah untuk mengajarkan ajaran Islam. Timbul lagi pertanyaan, apakah hanya itu tugas Mush’ab bin Umair ke Madinah? Tentu Mush’ab bin Umair ketika berdakwah di Madinah tidak hanya fokus menyampaikan dakwah. Tetapi beliau juga mengetahui banyak hal tentang Madinah. Pengetahuan itu menjadi informasi penting untuk Rasulullah ﷺ selain informasi tentang kesuksesannya dalam berdakwah. Jadi, Mush’ab bin Umair menjadi Duta Islam pertama sekaligus intelnya Rasulullah ﷺ.
Di Madinah terdapat dua kelompok potensial. Pertama, Masyarakat Arab penyembah berhala. Kedua, Masyarakat Yahudi yang mengikuti ajaran alkitab. Keduanya berselisih dan berebut kekuasaan. Melihat itu, Rasulullah ﷺ memandangnya sebagai sebuah kesempatan. Sebab, jika Rasulullah ﷺ bisa menjadi penengah sekaligus peng-Ishlah, maka Rasulullah ﷺ nanti bisa mengendalikannya dan mengubahnya menjadi persatuan yang besar. Rasulullah ﷺ semakin yakin bahwa Madinah adalah tempat yang worth it untuk Peradaban Islam.
Selain itu, Rasulullah ﷺ melihat bahwa penduduk Madinah adalah penduduk yang jelas akidahnya dan sesuai dengan fitrah. Karena asal semua agama adalah satu. Dan mereka sudah menunggu Nabi terakhir datang, walaupun mereka mengharapkan nabi itu berasal dari kabilahnya.
Mereka juga adalah penduduk yang mahir berperang. Sehingga, dengan itu Rasulullah ﷺ dapat membangun militer yang kuat, yang dapat menjaga Peradaban Islam. Dan Madinah adalah tempat yang sumber kekayaannya melimpah. Sehingga, ketika Madinah diboikot, ia akan tetap bisa bertahan.
Karena Islam bukan sekadar Aqidah dan Ibadah di masjid saja. Melainkan ia harus membumi dan ajarannya diterjemahkan oleh mahluk Allah yang ada di bumi. Oleh karenanya, Rasulullah ﷺ membangun Madinah sebagai kekuatan yang bisa memudahkan ajaran Islam tersebar dengan sempurna dan kuat, tidak tersandung jenak-jenak kelemahan ketika ada kerikil-kerikil hadangan atau bencana yang tak terperikan.
Referensi :
- محاضرة دروس سياسية في الهجرة النبوية للدكتور محمد المختار الشنقيطي
- قراءة سياسية للسيرة النبوية للدكتور محمد رواس قلعه جي
- تعليق صابر مشهور عن هجرة النبي
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!