Reformasi Pengelolaan Anggaran Umar bin Abdul Aziz

Reformasi Pengelolaan Anggaran Umar bin Abdul Aziz

Di Fadak, Umar bin Abdul Aziz memiliki tanah dari kakeknya, Marwan. Dahulu, tanah itu milik Rasulullah saw. Hasil panennya digunakan untuk pembiayaan urusan kenegaraan dan membantu urusan kaum muslimin. Tanah itu tidak diwariskan kepada putri beliau, Fatimah. Namun, diserahkan sebagai kekayaan negara sebagai pemasukan ke kas negara.

Saat Umar bin Abdul Aziz diangkat sebagai khalifah, tanah Fadak pemberian dari kakeknya tersebut diserahkan kembali ke negara. Panennya tidak lagi mengalir ke keluarga Marwan, tetapi menjadi penerimaan negara. Bagaimana dengan penguasa saat ini? Justru mengubah kekayaan milik rakyat menjadi milik penguasa dan kroninya.

Saat Umar bin Abdul Aziz baru saja dilantik menjadi khalifah. Setelah masyarakat berbaiat di masjid, Umar bin Abdul Aziz keluar dari masjid dengan berjalan kaki. Baru keluar dari halaman masjid, pasukan dan pelayan khalifah menyiapkan seluruh keperluannya, termasuk kereta kuda. Umar bin Abdul Aziz menolak fasilitas tersebut. Fasilitas tersebut ia perintahkan untuk dijual dan hasilnya disetorkan ke kas negara. Umar bin Abdul Aziz lebih memilih mengendarai kudanya sendiri. Bagaimana penguasa dan pejabat sekarang? Menguras kas negara untuk fasilitas diri dan kroninya.

Sang istri memiliki permata pemberian ayahnya, khalifah sebelumnya. Setelah diselidiki, ternyata berasal dari kas negara. Umar bin Abdul Aziz segera memerintahkan agar dikembalikan ke kas negara. Jika istrinya tidak mau, maka akan diceraikan oleh Umar bin Abdul Aziz. Bagaimana penguasa dan pejabat sekarang? Mengambil anggaran untuk kehidupan glamour para istrinya.

Suatu hari kerabatnya dari bani Marwan berkumpul di rumahnya. Mereka mengatakan bahwa khalifah terdahulu selalu memberikan banyak uang dari kas negara karena kemuliaan keturunan dan kedekatan kekerabatan. Umar bin Abdul Aziz menolaknya, karena khawatir mendapatkan azab Allah di akhirat kelak. Bagaimana fenomena penguasa dan pejabat sekarang? Menghamburkan anggaran untuk orang terdekatnya.

Baca Juga : Umar bin Abdul Aziz dan Lilin Negara

Suatu hari, pelayan Umar bin Abdul Aziz memberikan apel kepadanya. Umar bin Abdul Aziz sangat tahu bahwa di rumahnya tidak ada persediaan apel. Lalu ditelusuri asal apel tersebut. Ternyata hadiah dari sepupunya. Umar bin Abdul Aziz tidak jadi memakannya. Sebab, hadiah di era tersebut sudah digunakan sebagai sarana penyuapan. Di era sekarang, sering ditemukan kekayaan penguasa dengan alasan dari hibah.

Kebijakan Umar bin Abdul Aziz sangat sederhana. Bagaimana mengubah komposisi anggaran rutin operasional kekuasaan menjadi untuk rakyat? Sekarang 60-70 persen pengeluaran untuk operasional kekuasaan. Hanya 30-40 persen untuk rakyatnya. Jika komposisi ini dibalik, betapa sejahtera rakyatnya!

Kebijakan Umar bin Abdul Aziz sangat sederhana. Bagaimana penerimaan yang menyebar di kantong penguasa dan pejabat, masuk ke kas negara? Ingat kasus 300 triliun Rupiah uang yang beredar di pejabat Kemenkeu selama 2009-2023? Berapa banyak pungutan gelap dan resmi yang tak disetorkan ke negara?

Kebijakan Umar bin Abdul Aziz sangat sederhana. Hanya memangkas pemborosan dan pengeluaran yang tidak tepat dari anggaran negara. Saat ini, kebocoran anggaran di Indonesia mencapai 40%. Jika ditambahkan pemanfaatan yang tak tepat sasaran dan peruntukannya, jumlahnya semakin besar. Ke mana anggaran saat ini sebenarnya mengalir?

Dengan kebijakan yang sederhana ini, hanya dalam 2 tahun 5 bulan, Umar bin Abdul Aziz bisa mengubah rakyatnya menjadi tak ada yang mustahiq. Adakah penguasa di luar Islam yang bisa meraih capaian fantastis itu? Sepertinya mendidik para penguasa dan pejabat negara harus dimulai dengan penyampaian kisah-kisah Khalifahatur Rasyidin yang menyentuh hati dan nuraninya.


Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.