Starlink yang ini bukan artinya kedai kopi berjalan (starb**k keliling) sebagaimana warga Jakarta biasa mengasosiasikannya. Starlink adalah sistem konstelasi satelit yang bertujuan untuk memberikan cakupan internet global. Sistem ini sangat cocok untuk daerah pedesaan dan terpencil, di mana konektivitas internet tidak stabil atau tidak ada sama sekali. Proyek yang dikelola oleh SpaceX ini pertama kali diluncurkan tahun 2019 dan sejak itu telah berkembang pesat, melayani lebih dari satu juta pengguna di seluruh dunia.
Bagaimanakah Starlink Bekerja?
Starlink menggunakan konstelasi satelit orbit rendah bumi (LEO) untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi. Alih-alih menggunakan kabel seperti serat optik, Starlink mengandalkan sinyal radio yang dipancarkan melalui ruang angkasa. Stasiun darat mengirimkan sinyal ke satelit di orbit, yang kemudian meneruskan data kembali ke pengguna Starlink di Bumi. Masing-masing satelit Starlink memiliki berat sekitar 260 kg dan memiliki bentuk datar. Satu roket SpaceX Falcon 9 dapat membawa hingga 60 satelit sekaligus.
Yang membedakan Starlink dari layanan internet satelit lainnya adalah jumlah dan jarak satelitnya yang lebih dekat ke bumi. Sebagian besar layanan internet satelit lainnya menggunakan satu atau beberapa satelit geostasioner yang berukuran besar dan mengorbit pada ketinggian 35.786 km dari permukaan bumi. Sebaliknya, satelit Starlink berukuran lebih kecil dan mengorbit pada ketinggian hanya 550 km. Jarak dekat itu memungkinkan Starlink memberikan kecepatan internet yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah.
Kecepatan dan Biaya Layanan Starlink
Starlink menawarkan berbagai paket internet dengan kecepatan yang bervariasi antara 25 hingga 220 Mbps, tergantung pada lokasi dan kondisi cuaca. Layanan ini sangat ideal untuk aktivitas seperti streaming, panggilan video, game online, dan penggunaan internet rumah tangga lainnya.
Berikut ini adalah beberapa paket yang ditawarkan oleh Starlink di Indonesia:
- Paket Residensial: Rp 750.000 per bulan dengan biaya perangkat keras Rp 7.800.000.
- Paket Jelajah: Rp 990.000 hingga Rp 6.995.480 per bulan dengan biaya perangkat keras Rp 7.800.000.
- Paket Kapal dan Maritim: Rp 4.345.000 hingga Rp 86.130.000 per bulan dengan biaya perangkat keras Rp 43.721.590.
- Paket Lokasi Tetap: Rp 1.100.000 hingga Rp 12.320.000 per bulan dengan biaya perangkat keras Rp 7.800.000.
- Paket Mobilitas Darat: Rp 4.345.000 hingga Rp 86.130.000 per bulan dengan biaya perangkat keras Rp 43.721.590.
Baca juga: Semua Serba AI, Apa Memang AI Serba Bisa?
Penggunaan Starlink di Cuaca Ekstrem
Starlink dirancang untuk beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca ekstrem. Meski pun kondisi cuaca semisal hujan lebat, salju, dan kabut tebal dapat mempengaruhi kualitas sinyal, Starlink memiliki beberapa fitur yang membantu menjaga kinerja tetap optimal. Antena Starlink dilengkapi dengan fungsi pemanas untuk mencairkan salju dan es, serta sistemnya dirancang untuk menahan angin kencang dan suhu ekstrem.
Akses dan Ketersediaan Starlink
Untuk berlangganan Starlink, pengguna perlu memesan perangkat VSAT melalui situs web Starlink. Proses pemasangannya cukup sederhana dan dapat dilakukan secara mandiri menggunakan panduan yang disediakan dalam aplikasi Starlink. Perangkat VSAT termasuk piringan antena, router WiFi, kabel, dan base station.
Saat ini, Starlink menyediakan layanan di 36 negara dengan cakupan yang terus diperluas. Di Indonesia, layanan ini resmi beroperasi sejak Mei 2024, menawarkan solusi internet yang sangat dibutuhkan di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional.
Dengan semua kelebihan yang ditawarkan, Starlink menjadi alternatif menarik bagi mereka yang membutuhkan konektivitas internet andal di daerah terpencil. Namun, tantangan semisal biaya perangkat keras yang tinggi dan ketergantungan pada kondisi cuaca tetap menjadi pertimbangan bagi calon pengguna. Meski begitu, inovasi ini membawa kita selangkah lebih dekat ke dunia dengan akses internet yang benar-benar global.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!