Teknologi dan Peradaban di Zaman Nabi Sulaiman as

Teknologi dan Peradaban di Zaman Nabi Sulaiman as
Teknologi dan Peradaban di Zaman Nabi Sulaiman as / Foto Istimewa

Nabi Sulaiman as diperkirakan hidup pada abad ke-10 SM, dengan estimasi lebih spesifik di antara 989-931 SM. Nabi Sulaiman as adalah putra dari Nabi Dawud as dan merupakan Raja Bani Israil yang terkenal karena kebijaksanaan dan kekuasaannya yang besar. Pada masa kekuasaannya, Nabi Sulaiman as (dengan izin dan karunia Allah Swt) telah menghasilkan peradaban yang sangat tinggi, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun teknologi.

وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ وَّرَوَاحُهَا شَهْرٌۚ وَاَسَلْنَا لَهٗ عَيْنَ الْقِطْرِۗ وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَّعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِاِذْنِ رَبِّهٖۗ وَمَنْ يَّزِغْ مِنْهُمْ عَنْ اَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ

“Bagi Sulaiman (Kami tundukkan) angin yang (jarak tempuh) perjalanannya pada waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) serta Kami alirkan cairan tembaga baginya. Sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab (neraka) Sa‘ir (yang apinya menyala-nyala)” – QS. Saba:12

Teknologi Kendaraan

Pada ayat di atas (QS 34: 2), diterangkan bahwa Allah menundukkan angin untuk Nabi Sulaiman as, sehingga dapat membawa beliau ke tempat-tempat yang diingini dengan cepat sekali. Di dalam waktu setengah hari saja, angin dapat membawa Nabi Sulaiman as ke tempat yang jaraknya sebulan perjalanan, baik perjalanan pada waktu pagi sampai zuhur maupun pada waktu siang mulai dari zuhur sampai terbenamnya matahari.

Di dalam menafsirkan ayat ini, Qatādah (seroang tabi'in dan mufassir generasi awal) menyatakan, “Angin dapat membawa Sulaiman dari pagi sampai tergelincirnya matahari sejauh sebulan perjalanan dan dari tergelincirnya matahari sampai terbenamnya sejauh sebulan perjalanan pula”. Di dalam hal ini, al-Ḥasan al-Baṣrī berkata, “Sulaiman pernah berangkat dengan mengendarai angin, dari Damaskus ke Isṭakhr lalu dia turun di sana untuk makan siang, kemudian dia berangkat lagi ke Kabul untuk bermalam di sana”.

Sebagian mufassir (ahli tafsir Al Qur'an) menjelaskan, perjalanan sebulan yang dimaksud sebagai perbandingan adalah perjalanan manusia mengendarai unta. Artinya, jarak tempuh perjalanan Nabi Sulaiman dengan kendaraan “angin” dari pagi sampai siang atau siang sampai sore hari (sekitar 6 jam) adalah sama dengan jarak tempuh perjalanan unta (tanpa berhenti) dalam sebulan.

Di Balik Fenomena Anak Durhaka
Jangan sampai kita menjadi orang tua durhaka yang melanggengkan siklus kedurhakaan anak kepada orang tuanya kelak. Sebab, anak bisa durhaka manakala orang tua salah asih, salah sauh, dan salah asah.

Rata-rata kecepatan berjalan unta adalah sekitar 40 km/jam (jika berlari sekitar 65 km/jam). Maka, dalam sebulan, jarak tempuh yang dicapainya adalah: 40 km/jam x 24 jam/hari X 30 hari/bulan = 28.800 km.

Jadi, estimasi kecepatan maksimum kendaraan “angin” Nabi Sulaiman as adalah: 28.800 km : 6 jam (dari terbit matahasri sampai zuhur) = 4.800 km/jam.

Ini termasuk kecepatan supersonik yang mendekati bilangan Mach-4 (4 kali kecepatan suara). Jika dibandingkan dengan teknologi modern, ini melebihi kecepatan jet tempur tercepat di dunia, MiG-25 (4.100 km/jam) buatan Rusia (dulunya Uni Soviet). Dan kecepatan ini 4 kali lebih cepat dari pesawat  penumpang bermesin jet, Boeing-747 (kecepatan maksimum 1.136 km/jam atau Mach 0.855).

Rentang Kecepatan Supersonik

Mach 1: Sekitar 343 m/s (1.235 km/jam)
Mach 2: Sekitar 686 m/s (2.470 km/jam)
Mach 3: Sekitar 1.029 m/s (3.705 km/jam)
Mach 4: Sekitar 1.180 m/s (4.900 km/jam atau 3.045 mph)

Kendaraan dikategorikan sebagai hipersonik jika mampu bergerak dengan kecepatan Mach 5 atau lebih, yang setara dengan sekitar 6.174 km/jam (3.836 mph).

Teknologi Peleburan Tembaga

Karunia lainnya yang diberikan Allah Swt kepada Nabi Sulaiman as adalah berupa ilmu dan teknologi peleburan dan pengecoran tembaga beserta paduannya (metal alloy), sehingga mudah dibentuk menurut keinginan orang yang mengolahnya. Hal ini merupakan kelanjutan dari karunia ilmu dan teknologi yang diberikan kepada Nabi Daud as, yaitu melunakkan besi (metal  forging), yang sangat mungkin juga termasuk baja (steel) dari paduan besi dengan logam lainnya.

Awal mula pencairan tembaga dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno, dengan beberapa tonggak penting dalam sejarahnya:

  • Peleburan Tembaga: Proses peleburan tembaga dari bijih sulfida pertama kali terjadi sekitar 5000 SM. Ini menandai awal dari teknologi metalurgi, di mana tembaga dipisahkan dari mineralnya melalui pemanasan.
  • Teknik Pengecoran: Sekitar 4000 SM, teknik pengecoran tembaga mulai berkembang, di mana tembaga yang dilebur dicetak menjadi bentuk tertentu menggunakan cetakan.
  • Paduan dengan Timah: Pada sekitar 3000 SM, orang-orang Mesopotamia mulai mencampurkan tembaga dengan timah untuk membuat perunggu, yang merupakan langkah penting dalam pengembangan metalurgi.
Muslim di Tengah Fenomena Modernitas
Nilai-nilai sekuler yang berkembang sejak era Pencerahan telah mengurangi pentingnya agama dalam kehidupan masyarakat Eropa. Sementara itu, fenomena sangat berbeda muncul di kalangan komunitas Muslim.

Produksi Massal di Lembah Timna

Situs arkeologi Lembah Timna di wilayah jajahan Israel Selatan menunjukkan bukti-bukti produksi tembaga skala besar selama pemerintahan Nabi Sulaiman as. Di sana, arkeolog menemukan jaringan terowongan kompleks yang diduga digali oleh pekerja di bawah pimpinan Nabi Sulaiman as.

Di masa lalu, tembaga menjadi komoditas yang sangat berharga. Ia digunakan untuk membuat peralatan, senjata, dan teknologi lainnya. Status tembaga saat itu sama seperti minyak bumi dalam peradaban modern. Jadi, manusia ketika itu tidak bisa melakukan apa-apa tanpa tembaga.

Pengolahan logam tembaga pada masa itu mencerminkan kecerdasan dan keterampilan manusia kuno. Proses peleburan yang kompleks ini dianggap sebagai lompatan kuantum dalam sejarah manusia karena kemampuan manusia untuk mengubah logam dasar menjadi produk yang berguna.

Wallahu a'lam bishawwab.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.