Dalam lintasan evolusi teknologi informasi, pemahaman terhadap Single Board Computer (SBC) menjadi semakin penting bagi mahasiswa di bidang Teknik Informatika (TI). SBC adalah ruang eksplorasi embedded system sebagai gerbang untuk mengarungi masa depan industri teknologi.
Embedded system itu sendiri merupakan sistem komputer khusus yang tertanam dalam suatu perangkat atau produk, bekerja secara tersembunyi untuk menjalankan fungsi tertentu. Ini berbeda dengan komputer umum yang digunakan untuk tugas umum, karena embedded system dirancang untuk melakukan tugas tertentu atau spesifik.
Bayangkan jika kita memiliki oven microwave. Di dalam microwave tersebut, terdapat sebuah embedded system yang bertugas untuk mengatur waktu memasak, mengukur suhu, dan mengontrol berbagai aspek lainnya agar makanan dimasak dengan baik. Meskipun tidak terlihat oleh pengguna, sistem tersebut bekerja secara otomatis untuk menjalankan fungsi khususnya.
Dengan kata lain, embedded system dapat ditemui dalam berbagai perangkat sehari-hari, mulai dari peralatan rumah tangga seperti mesin cuci dan kulkas hingga dalam mobil, alat medis, dan peralatan industri. Mereka memberikan otomatisasi dan kontrol yang diperlukan untuk membuat perangkat atau produk berfungsi dengan efisien.
Sementara SBC adalah salah satu contoh penerapan embedded system yang memiliki kemampuan komputasi lengkap yang terdiri dari satu papan sirkuit. Konsep ini bukanlah hal baru, karena pada awalnya, komputer-komputer awal seperti Altair 8800 dan Apple I dapat dianggap sebagai pendahulu dari apa yang sekarang kita kenal sebagai SBC. Kemudian, dengan munculnya mikroprosesor, komputer dapat diintegrasikan dalam satu papan sirkuit, melahirkan SBC.
Baca juga: IoT Bukan Lagi Masa Depan, Kini Ada di Ujung Jari
Seiring dengan perkembangan teknologi, SBC telah mengalami evolusi signifikan. Salah satu pendorong utama evolusi ini adalah adopsi prosesor ARM. ARM (Acorn RISC Machine) awalnya dikembangkan sebagai proyek riset di Inggris pada tahun 1980-an. Keunggulan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) membuat ARM menjadi pilihan utama dalam desain mikroprosesor untuk berbagai aplikasi, termasuk SBC.
Prosesor ARM telah menjadi tulang punggung dalam banyak SBC modern, seperti Raspberry Pi dan BeagleBone. Arsitektur ARM memberikan keuntungan berupa efisiensi daya yang tinggi dan performa yang handal. Sebagai contoh, kebanyakan smartphone saat ini menggunakan prosesor ARM, menunjukkan dominasi arsitektur ini dalam perangkat mobile dan embedded system.
Prosesor ARM menawarkan keunggulan dalam hal efisiensi daya dan kinerja, membuatnya menjadi pilihan utama untuk SBC. SBC berbasis ARM bisa mengubah paradigma pembelajaran pengembangan perangkat keras. Mahasiswa IT yang memahami arsitektur arm akan memiliki keunggulan teknis karena dapat mengakses seluruh komponen perangkat keras, memahami interaksi antara perangkat keras dan perangkat lunak, serta mengoptimalkan kinerja sistem secara menyeluruh.
Penggunaan SBC dalam pengembangan proyek akademis memberikan mahasiswa kesempatan untuk menerapkan konsep-konsep teoritis dalam skenario nyata. Mereka dapat merancang solusi perangkat keras, mengimplementasikan distribusi sistem, mengatasi tantangan teknis, dan mengelola daya komputasi secara efisien. Arsitektur ARM yang modular dan fleksibel memungkinkan mahasiswa untuk merancang solusi perangkat keras yang efisien dan efektif, baik untuk keperluan prototyping maupun aplikasi industri.
Era ARM-based systems membawa peluang mencakup keterlibatan dalam industri IoT (Internet of Things), pengembangan perangkat wearable, dan kontribusi terhadap transformasi digital secara global.
Mahasiswa TI yang memiliki pemahaman tentang SBC, terutama dalam konteks ARM-based systems, memiliki keunggulan kompetitif. memahami peran kunci arsitektur ARM dalam dunia komputasi modern, mahasiswa dapat membangun landasan yang kokoh untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Yuk, mulai belajar SBC karena menjadi landasan penting bagi karir di dunia teknologi informasi yang terus berevolusi!
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!