
M. Hilal Tri Anwari
Total 132 Artikel
Artikel Saya

Kereta Cepat: “Whoosh... whoosh, Bablas Utange!"
Kisah kereta cepat kini kian jadi ironi. Proyek yang katanya tak akan membebani APBN, justru jadi bahan diskusi serius di Kementerian Keuangan. Yang katanya simbol kemandirian finansial, kini malah jadi beban fiskal yang disamarkan. BUMN penyokong kereta cepat pun megap-megap.
Artikel Lainnya
Tertangkapnya Maryoto, Buron 16 Tahun karena Korupsi Rp 37 Juta: Harus Sedih atau Bahagia?
Kasus Maryoto hanya menimbulkan kerugian yang relatif kecil, 37 juta Rupiah. Haruskah bersyukur atas tertangkapnya Maryoto? Atau meratapi penegakan hukum yang tumpul rasa keadilannya? Benarkah kita sedang menegakkan hukum tanpa tebang pilih?
Indonesia: Ketika Demokrasi Seiring Sejalan dengan Korupsi
Semua teori demokrasi seperti tak berlaku di rawa-rawa politik Indonesia. Terlalu banyak buayanya, sehingga demokrasi yang terlihat gegap-gempita itu senyatanya hanya prosedural belaka. Pemilu sekadar jadi ajang jual-beli suara.
“Anakku, Makan Siang Gratismu itu Mahal Banget...”
Ibu muda itu tak habis mengerti dengan kebijakan yang ia nilai aneh itu. Memberi makan anak adalah kewajiban orang tua. Mengapa pemerintah mengambil alihnya?
Adili Jokowi, Siapa Berani?
Aksi vandalisme “Adili Jokowi” tampaknya perlu dilihat lebih serius. Dilanjutkan konvoi “Adili Jokowi” di beberapa tempat. Setelah ramai berita tentang vandalisme dan konvoi Adili Jokowi, pesan serupa juga menjadi trending topic di platfom X . Siapa yang menjadi dirigen aksi “Adili Jokowi” itu?
Gas Melon dan Sopir Angkot
ESDM tak boleh berperilaku layaknya sopir angkot. Mengerem mendadak saat ada perintah penumpang, “Stop Bang..”, tanpa perhatikan rambu, apakah boleh berhenti atau tidak, langsung saja mobil dihentikan. Tentu tindakan ini membahayakan diri sopir, penumpang, dan dapat mengacaukan arus lalu lintas.
Ibarat Pagar Makan Kedaulatan!
“Ibarat pagar makan kedaulatan” menemukan momentum sejarahnya pada waktu-waktu ini. Pagar sepanjang 30 KM di pesisir Tangerang yang masih jadi teka-teki (padahal sudah jelas jawabannya) adalah momentum itu. Pasti ada udang di balik batu!
Dokumen Hasto: Tak Berdaya Ledak tetapi Berdaya Kompromi?
Tampaknya dokumen itu lebih dimaksudkan sebagai upaya menjaga “tradisi lama” yang pernah mereka terapkan bersama (Kubu Hasto dan Kubu Jokowi) saat masih berhubungan mesra.