M. Hilal Tri Anwari

M. Hilal Tri Anwari

Total 87 Artikel
  • DKI Jakarta
Executive Editor untuk Sabili.id, praktisi pendidikan dan aktivis dakwah.
Artikel Saya

Demokrasi Melankolis: Menangisi Prabowo di Medsos, Simpati atau Orkestrasi?

Masyarakat demokrasi yang terdidik akan melihat panggung debat publik sebagai data yang terbuka tentang sosok yang harus mereka dukung. Penyikapannya tentu harus rasional dan obyektif.
Artikel Lainnya

Baliho dan Poster, Cendawan Pemilu di Musim Kampanye

Bolehkah kita menyebut poster dan baliho yang merupakan alat kampanye itu sebagai cendawan Pemilu? Soalnya, cendawan atau jamur tak selalu berkonotasi positif.

Deklarasi Kampanye Damai: Antara Lamis dan Harapan

Pada Pemilu 2019, deklarasi damai juga dibacakan, ditanda tangani setiap paslon, tetapi kecurangan tetap merajalela. Bawaslu saat itu melaporkan ada 15.052 pelanggaran sepanjang penyelenggaraan Pemilu 2019. Jumlah pelanggaran itu meningkat 50 persen jika dibandingkan dengan Pemilu tahun 2014.

Mencoba Mengingat Kembali Profesionalisme Guru Sebagai Amanah UU

Pendidikan adalah sebuah sistem layanan. Jasa institusi pendidikan dibutuhkan untuk menghasilkan orang-orang yang terampil, cakap, dan berakhlak mulia. Guru adalah elemen penting dalam sistem layanan pendidikan itu.

Fenomena Ayah Durjana: Kasus Perkosaan Ayah Atas Anak Kandung Meningkat, Siapa Peduli?

Masyarakat beragama umumnya memandang perkara semacam ini sangat menjijikkan. Bahkan mungkin enggan membaca lebih lanjut tatkala judul berita seperti itu muncul di gawai. Bisa karena ngeri, mungkin juga tak tega, atau bisa jadi amat risih dengan bayang dosa dan dampak yang sungguh keji bagi korban.

Mengais Ketulusan Pahlawan di Belantara Pamrih Politik dan Ekonomi

Di tengah peringatan hari pahlawan ini, kita jerih membayangkan hilangnya ketulusan. Seperti mutiara yang menyelinap di antara rerimbun belantara pamrih-pamrih. Betapa massif-nya seruan untuk mabuk pujian, bahkan tanpa beban melakukan eksploitasi nilai kepahlawanan untuk sekadar menjadi tontonan.

Kini, Kamulah Pahlawan Itu!

Sesungguhnya harus diakui, kita sedang mengalami krisis kepahlawanan. Kita punya banyak daftar nama-nama pahlawan, kisah tentang heroisme pun memang ditanamkan di sekolah-sekolah, namun semua itu sebatas sebagai sebuah pengetahuan. Tidak ada keteladanan dan tidak ada figur!

Tidak Cawe-cawe Tetapi Ngawe-awe!

Cawe-cawe sebagai istilah bahasa Jawa, memiliki makna “Ikut terlibat, nimbrung dalam suatu pekerjaan atau urusan, membantu, dan seterusnya”. Maka, tidak cawe-cawe dengan demikian memiliki makna “tidak ikut terlibat”.
Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.