Menggali Peran Ayah Dalam Pendidikan

Menggali Peran Ayah Dalam Pendidikan
Photo by Sabili.id

Ayat di bawah menggambarkan pentingnya peran orangtua, terutama ayah, dalam menjaga keluarga dari api neraka. Namun, kini marak terjadi fenomena “kenakalan anak”. Salah satu sebabnya adalah hilangnya peran ayah di dalam keluarga. Antara lain karena sang ayah tidak memahami fungsinya untuk menjaga keluarganya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. – QS. At Tahrim: 6

Hal itu dituturkan praktisi parenting, Ustadz Bendri Jaysurahman, dalam perbincangan dengan sabili.id. Khususnya terkait pola asuh yang menjadi hak anak. Menurut dia, memberi nafkah dan menyekolahkan anak adalah tugas mulia dan merupakan kewajiban. Namun, ada kewajiban yang lebih tinggi dari aktivitas mencari nafkah, yaitu menjaga keluarga dari api neraka.

“Dari rumah, seorang ayah harus memberikan pendidikan. Terutama pendidikan tentang agama dan adab,” ujarnya.

Ustadz yang akrab disapa Ajo Bendri itu menyebut, ayah sangat perlu memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Pendidikan tidak boleh hanya bergantung dari sekolah. Menurut dia, sekolah hanya menjadi partner dalam mendidik yang kelak tidak akan dihisab. Tetapi orangtua, terutama ayah, yang akan mempertanggung jawabkan hisabnya kelak.

“Memberi pendidikan bukan sekadar untuk kebutuhan industri (mencari pekerjaan, red), tetapi juga harus dikorelasikan dengan kebutuhan mental, pendidikan untuk menyempurnakan (kesalehan) akhlak,” terang Ustadz Bendri.

Kebutuhan mental dalam menyempurnakan kesalehan anak itu lantas menuntut ayah untuk menjadi sumber bagi anak-anak dalam memenuhi kebutuhan tersebut. "Memberikan nafkah tidak menghilangkan kewajiban ayah untuk turut mendidik anaknya. Memang bukan pekerjaan gampang, tetapi semakin berat amalnya maka semakin besar pula pahalanya," lanjut Ustadz Bendri.

Lalu pelajaran adab apa yang perlu diajarkan ke anak? Ia mengatakan, adab seorang hamba kepada Tuhan-nya. Ajarkan kepada anak tentang cara bersyukur. Tentang pentingnya bersyukur daripada berkeluh kesah. Rasa syukur adalah basic dalam adab. Agar anak-anak paham bahwa semua karunia berasal dari Allah Swt.

“Sehingga tidak sombong jika memperoleh keberhasilan. Ibadah akan terasa lebih ringan jika didasari dengan rasa syukur. Jika ibadah sudah terasa ringan, anak-anak akan lebih mudah menerima perintah-perintah ibadah lainnya,” pungkasnya.

Simak perbincangan dengan Ustadz Bendri Jaysurahman tentang hal tersebut, selengkapnya di Youtube channel sabili

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.