Platform media sosial semisal Facebook dan Instagram kini bukan sekadar tempat berbagi foto atau status. Di balik layar, algoritma dan kebijakan moderasi konten bekerja tanpa banyak diketahui publik. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, muncul gelombang kemarahan terhadap Meta — perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp — terutama dari masyarakat Indonesia yang aktif menyuarakan dukungan terhadap Palestina.
Adalah Sabili, media yang selama ini konsisten menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan keadilan. Melalui sebuah surat terbuka, Sabili menegaskan kekecewaan atas kebijakan Meta yang dianggap sepihak dalam menyensor atau memblokir akun-akun yang bersuara mendukung Palestina. Akun-akun tersebut tidak hanya dibatasi jangkauannya, tetapi bahkan beberapa di antaranya dihapus secara permanen — tanpa penjelasan yang memadai.

Sabili lantas menginisiasi sebuah petisi yang ditujukan langsung kepada pemerintah Indonesia dan Meta. Melalui petisi itu, Sabili mendesak agar pemerintah mengambil sikap tegas terhadap platform digital asing yang beroperasi di wilayah kedaulatan Indonesia.
Petisi yang digagas Sabili mengandung beberapa tuntutan utama. Pertama, agar Meta meningkatkan transparansi dalam proses moderasi konten, khususnya konten yang menyangkut isu Palestina dan hak asasi manusia. Kedua, Sabili meminta agar pemerintah, melalui Kementerian Komdigi dan DPR RI, menyusun regulasi khusus untuk menjamin hak digital warga negara Indonesia agar tidak dilanggar oleh perusahaan teknologi global.
Sabili juga mengajak masyarakat luas — jurnalis, aktivis, mahasiswa, dan warga biasa — untuk menyuarakan haknya atas ruang digital yang adil dan bebas. Dengan menyebarkan petisi ini di media sosial dan kanal-kanal komunitas, Sabili berharap dapat mengumpulkan puluhan ribu tanda tangan sebagai bentuk tekanan moral kepada pemerintah dan Meta.
Sabili pun mengingatkan bahwa negara tidak boleh tinggal diam. Pemerintah harus hadir untuk menjaga hak warga negaranya di dunia maya, sebagaimana ia bertanggung jawab atas hak-hak di dunia nyata.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!