Tanya:
Assalamu’alaikum, ustadz.
Afwan, ustadz. Ini ada soalan dari ibu-ibu.
Ruh seorang mukmin dan syuhada hakikatnya berada di mana? Jika berada di surga, bukankah belum terjadi hari hisab/jaza (pembalasan), di mana pintu surga itu hanya diizinkan nantinya dibuka oleh malaikat penjaga surga kepada Nabi kita, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam?
Mohon pencerahannya, ustadz.
Jazakallahu khairan.
-- MISS, Sydney
Jawab:
Wa‘alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh.
Alhamdulillah wash shalaatu was salaam ‘ala Rasulillaah.
Di dalam hadits disebutkan bahwa arwah orang beriman calon penghuni surga yang telah selamat dari ujian di dalam kubur akan ditidurkan di atas ranjang empuk, menanti hari kiamat tiba, hari di mana mereka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk lalu dihisab dan digiring ke surga.
At-Tirmidzi meriwayatkan dengan jalur Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqburi, Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang jenazah orang mukmin yang telah lulus dari pertanyaan dua malaikat kubur:
“Kemudian kuburannya diperluas seluas 70 hasta kemudian diberi Cahaya. Lalu dikatakan kepadanya, ‘tidurlah!’ Dia berkata, ‘Apa aku bisa kembali ke keluargaku dan menyampaikan kepada mereka?’ Maka kedua Malaikat itu menjawab, ‘Tidurlah seperti tidurnya pengantin baru yang akan dibangunkan oleh anggota keluarga yang paling dia cintai.’ Begitulah keadaannya sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya itu.” – HR. At-Tirmidzi, no. 1071 dan dia katakana hasan gharib
Baca juga: Berapa Kadar Bolehnya Pequrban Makan Daging Qurbannya?
Sementara dalam riwayat Ibnu Hibban dalam Shahihnya, nomor 3113, masih dari Abu Hurairah kali ini melalui jalur Abu Salamah ada tambahan isi:
“Kemudian dibukakan kepadanya sebuah pintu surga lalu dikatakan, ‘Itulah nanti yang akan menjadi tempatmu serta fasilitas yang Allah persiapkan untukmu.’ Itu tentu saja membuatnya makin berharap dan bersemangat. Kemudian dibukakan kepadanya salah satu pintu neraka, dan dikatakan, ‘Itu adalah tempat yang dipersiapkan untukmu oleh Allah bila kau mendurhakai-Nya.’ Itu kembali membuatnya bahagia dan bersemangat (karena telah selamat dari itu -penerj). Kemudian diperluas kuburannya menjadi 70 hasta dan diberi Cahaya. Kemudian ruh itu dikembalikan ke jasad lalu ruhnya dijadikan berada dalam jiwa yang baik yaitu burung yang bertengger di pepohonan surga.”
Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Umar yang ada dalam Shahihain, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Jika salah seorang dari kalian mati maka akan diperlihatkan kepadanya tempat duduknya nanti di akhirat tiap pagi dan petang, entah dia sebagai ahli neraka ataukah surga. Dikatakan kepadanya, ‘Inilah nanti yang akan jadi tempatmu.’ Begitu terus sampai dia dibangkitkan.” – Shahih Al-Bukhari, no. 6515, Shahih Muslim, no. 2886
Inilah gambaran umum keberadaan ruh orang yang beriman dan telah selamat dari ujian kubur. Mereka tidur tenang dan nyenyak, sesekali merasakan aura surgawi sampai hari kiamat.
Di dalam riwayat lain yang dikeluarkan Imam Ahmad dalam musnadnya (no. 15787) dan Ibnu Majah dalam Sunannya (no. 4271) dari Ka’ab bin Malik Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya jiwa seorang mukmin itu hanyalah terbang bergantung di pohon surga sampai Allah Tabaraka wa Ta’ala mengembalikannya ke tubuhnya lagi di hari dia dibangkitkan.”
Baca juga: Menyewakan Lagi Barang Sewaan dengan Margin Keuntungan
Ini menunjukkan bahwa ruh orang mukmin juga berada di pepohonan surga, tetapi itu hanya menunjukkan bahwa yang masuk surga atau mampir ke surga adalah ruhnya saja, sedangkan tubuhnya belum. Tubuh masih menunggu di alam barzakh. Bahkan tubuh atau jasad Rasulullah pun masih di bumi sebagaimana hadits Aus bin Aus RA, di mana ketika Rasulullah ditanya bagaimana shalawat bisa diperlihatkan kepada Anda padahal Anda telah dimakan tanah? Maka beliau menjawab,
“Sesungguhnya Allah mengharamkan tanah memakan tubuh para Nabi.” – HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasa`iy dan Ibnu Majah
Di sini, Rasulullah mengisyaratkan bahwa jasad para Nabi masih berada dalam kuburan mereka masing-masing.
Rasulullah Muhammad ﷺ sebagai Orang Pertama Mengetuk Pintu Surga
Di dalam beberapa hadits shahih ditegaskan bahwa Rasulullah kitalah yang menjadi orang pertama dibukakan pintu surga untuknya, seperti dalam hadits Anas bin Malik yang ada di Shahih Muslim,
“Aku mendatangi pintu surga di hari kiamat dan minta dibukakan. Maka berkatalah penjaganya, ‘Siapa kamu?’ Aku menjawab, ‘Muhammad’. Dia pun berkata, ‘Kaulah orangnya, aku diperintahkan untuk tidak membuka bagi siapa pun sebelum kamu’.”
Baca juga: Hukum Memindahkan Kuburan karena Keperluan
Masih dalam Shahih Muslim dan juga masih dari Anas, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Aku adalah Nabi pemilik pengikut terbanyak di hari kiamat, dan aku pula orang pertama yang mengetuk pintu surga.”
Hadits-hadits yang mengatakan bahwa arwah sebagian Nabi dan orang shalih termasuk syuhada berada di surga tidaklah bertentangan dengan hadits Rasulullah sebagai orang pertama yang masuk surga. Karena yang saat ini ada di surga itu hanyalah ruh, belum jasad. Sementara nanti di hari kiamat maka Rasulullah ﷺ lah yang pertama kali jasadnya masuk ke surga beserta ruhnya.
Demikianlah mengompromikan hadits-hadits di atas.
Wallahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Anshari Taslim, Lc. / Mudir Pesantren Bina Insan Kamil - DKI Jakarta
Bagi pembaca setia Sabili.id yang ingin mengajukan pertanyaan seputar kaidah hukum Islam, silahkan mengirimkan pertanyaannya ke meja redaksi kami melalui email: [email protected]
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!