Mohammed Salah Tewaskan Tiga Tentara Israel Lalu Tewas

Mohammed Salah Tewaskan Tiga Tentara Israel Lalu Tewas
Foto Mohammed Salah / sabili.id

Mesir tengah dalam suasana tegang dengan Israel, setelah insiden baku tembak terjadi di perbatasan kedua negara, Sabtu, 3 Juni 2023. Kedua negara pun dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan keamanan darurat terkait hal tersebut.

Seperti diberitakan, tiga orang tentara Israel dan seorang polisi Mesir tewas dalam peristiwa tembak menembak di hari Sabtu itu. Tetapi, kronologi insiden tersebut masih diperdebatkan. Kedua negara punya versi sendiri-sendiri dalam mengisahkan peristiwa tersebut.

Dikutip bbc.com, pemerintah Mesir mengumumkan, Polisi mereka Sabtu lalu melintasi perbatasan kedua negara untuk mengejar penyelundup narkoba. Polisi Mesir itu kemudian terlibat dalam aksi baku tembak dengan tentara Israel. Polisi Mesir yang belakangan disebut bernama Mohammed Salah itu akhirnya tewas setelah menewaskan tiga orang anggota tentara Israel. Satu lagi tentara Israel dalam insiden itu menderita luka.

Peristiwa itu terjadi di sekitar perbatasan Nitzana, yang terletak sekitar 40 km tenggara titik perbatasan Israel dengan Mesir dan Jalur Gaza. Pihak Militer Mesir menyatakan, hari Sabtu (3/6) saat fajar, salah satu personel keamanan mereka yang bertugas mengamankan garis perbatasan internasional melakukan pengejaran terhadap oknum penyelundup narkoba. Di dalam pengejaran itu, personel keamanan tersebut menembus penghalang keamanan di perbatasan dan terlibat dalam baku tembak.

Baca juga: Amerika Gagal Bayar Hutang, Dollar AS Tamat?

"Hal ini menyebabkan kematian tiga personel keamanan Israel, melukai dua lainnya, dan menewaskan satu personel keamanan Mesir," ungkap pernyataan Militer Mesir tersebut. "Saat ini sedang dilakukan semua tindakan pencarian, inspeksi, dan pengamanan di area tersebut, serta mengambil tindakan hukum terkait insiden tersebut," lanjut pernyataan itu.

Versi berbeda dinyatakan Pasukan Pertahanan Israel. Seperti dilansir bbc.com, mereka menggambarkan peristiwa itu dengan mengatakan, Polisi Mesir telah menembak dua orang personel penjaga perbatasan Israel. Beberapa jam kemudian, pasukan cadangan Israel datang ke lokasi kejadian. Ketika mereka datang, baku tembak pecah, membuat tentara Israel yang ketiga tewas, serta menewaskan Polisi Mesir itu.

Pasca peristiwa itu, juru bicara internasional IDF menggambarkan peristiwa tersebut sebagai yang pertama kali terjadi setidaknya dalam satu dekade, sejak seorang pria bersenjata dari ISIS menyeberang dari Sinai ke Mesir dan membunuh seorang petugas polisi serta anggota sebuah keluarga. Menurut juru bicara tersebut, pada Sabtu, 3 Juni 2023 itu, pasukan cadangan Israel mendatangi lokasi kejadian setelah kedua tentara IDF pertama yang terbunuh itu tidak menjawab panggilan radio dari atasan mereka yang berpangkat letnan.

Ketiga tentara Zionis Israel yang tewas itu bernama Uri Itzhak Ilouz, Lia Ben-Nun, dan Ohad Dahan. Lia Ben-Nun dan Uri Itzhak Ilouz tewas dalam baku tembak pertama. Beberapa jam kemudian, Ohad Dahan datang bersama pasukan cadangan dan terlibat baku tembak juga. Dahan tewas, namun sempat menembak petugas polisi Mesir itu hingga tewas. Pemerintah Israel lantas memulangkan jenazah petugas Polisi Mesir yang kemudian diidentifikasi sebagai Mohammed Salah, berusia 22 tahun, itu.

Baca juga: Kepentingan Asing dalam Krisis Sudan

Pasca peristiwa tersebut, muncul ketegangan di Kairo. Pihak otoritas Mesir melarang aktivis dan anggota keluarga mengadakan pemakaman umum untuk Mohammed Salah. Maka, pemakaman Salah hanya dihadiri oleh sejumlah keluarga dekat saja. Pihak berwenang di Mesir khawatir, Salah dijadikan martir dan dapat memicu ketegangan di antara kedua negara. Sementara itu, kepada BBC, seorang kerabat dan rekan Salah mengatakan bahwa Mohammed Salah bukan seorang ekstremis.

Mesir tengah dalam suasana tegang dengan Israel, setelah insiden baku tembak terjadi di perbatasan kedua negara, Sabtu, 3 Juni 2023. Kedua negara pun dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan keamanan darurat terkait hal tersebut.

Seperti diberitakan, tiga orang tentara Israel dan seorang polisi Mesir tewas dalam peristiwa tembak menembak di hari Sabtu itu. Tetapi, kronologi insiden tersebut masih diperdebatkan. Kedua negara punya versi sendiri-sendiri dalam mengisahkan peristiwa tersebut.

Dikutip bbc.com, pemerintah Mesir mengumumkan, Polisi mereka Sabtu lalu melintasi perbatasan kedua negara untuk mengejar penyelundup narkoba. Polisi Mesir itu kemudian terlibat dalam aksi baku tembak dengan tentara Israel. Polisi Mesir yang belakangan disebut bernama Mohammed Salah itu akhirnya tewas setelah menewaskan tiga orang anggota tentara Israel. Satu lagi tentara Israel dalam insiden itu menderita luka.

Baca juga: Arab Saudi dan Iran Berdamai, Cina Siap Pimpin Dunia

Peristiwa itu terjadi di sekitar perbatasan Nitzana, yang terletak sekitar 40 km tenggara titik perbatasan Israel dengan Mesir dan Jalur Gaza. Pihak Militer Mesir menyatakan, hari Sabtu (3/6) saat fajar, salah satu personel keamanan mereka yang bertugas mengamankan garis perbatasan internasional melakukan pengejaran terhadap oknum penyelundup narkoba. Di dalam pengejaran itu, personel keamanan tersebut menembus penghalang keamanan di perbatasan dan terlibat dalam baku tembak.

"Hal ini menyebabkan kematian tiga personel keamanan Israel, melukai dua lainnya, dan menewaskan satu personel keamanan Mesir," ungkap pernyataan Militer Mesir tersebut. "Saat ini sedang dilakukan semua tindakan pencarian, inspeksi, dan pengamanan di area tersebut, serta mengambil tindakan hukum terkait insiden tersebut," lanjut pernyataan itu.

Versi berbeda dinyatakan Pasukan Pertahanan Israel. Seperti dilansir bbc.com, mereka menggambarkan peristiwa itu dengan mengatakan, Polisi Mesir telah menembak dua orang personel penjaga perbatasan Israel. Beberapa jam kemudian, pasukan cadangan Israel datang ke lokasi kejadian. Ketika mereka datang, baku tembak pecah, membuat tentara Israel yang ketiga tewas, serta menewaskan Polisi Mesir itu.

Pasca peristiwa itu, juru bicara internasional IDF menggambarkan peristiwa tersebut sebagai yang pertama kali terjadi setidaknya dalam satu dekade, sejak seorang pria bersenjata dari ISIS menyeberang dari Sinai ke Mesir dan membunuh seorang petugas polisi serta anggota sebuah keluarga. Menurut juru bicara tersebut, pada Sabtu, 3 Juni 2023 itu, pasukan cadangan Israel mendatangi lokasi kejadian setelah kedua tentara IDF pertama yang terbunuh itu tidak menjawab panggilan radio dari atasan mereka yang berpangkat letnan.

Baca juga: Memahami Akar Konflik Sudan (Bagian 1)

Ketiga tentara Zionis Israel yang tewas itu bernama Uri Itzhak Ilouz, Lia Ben-Nun, dan Ohad Dahan. Lia Ben-Nun dan Uri Itzhak Ilouz tewas dalam baku tembak pertama. Beberapa jam kemudian, Ohad Dahan datang bersama pasukan cadangan dan terlibat baku tembak juga. Dahan tewas, namun sempat menembak petugas polisi Mesir itu hingga tewas. Pemerintah Israel lantas memulangkan jenazah petugas Polisi Mesir yang kemudian diidentifikasi sebagai Mohammed Salah, berusia 22 tahun, itu.

Pasca peristiwa tersebut, muncul ketegangan di Kairo. Pihak otoritas Mesir melarang aktivis dan anggota keluarga mengadakan pemakaman umum untuk Mohammed Salah. Maka, pemakaman Salah hanya dihadiri oleh sejumlah keluarga dekat saja. Pihak berwenang di Mesir khawatir, Salah dijadikan martir dan dapat memicu ketegangan di antara kedua negara. Sementara itu, kepada BBC, seorang kerabat dan rekan Salah mengatakan bahwa Mohammed Salah bukan seorang ekstremis.


Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.