Seberapa Kuat Amerika Mendukung Penjajah Israel?

Seberapa Kuat Amerika Mendukung Penjajah Israel?
Presiden Joe Biden memeluk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv / Evan Vucci (AP Photo)

Elon Musk dan Blinken datang ke negeri penjajah Israel, menemui Benjamin Netanyahu. Akhirnya, Musk mendukung penjajah Israel untuk menghabisi Hamas. Blinken mengonfirmasikan tidak ada gencatan senjata permanen terhadap Hamas. Berarti, penjajah Israel mendapatkan sokongan yang kuat soal sikapnya di Gaza. Tidak akan ada lagi yang menghidupkan jaringan internet, jika penjajah Israel menghancurkan saluran komunikasi di Gaza.

Amerika Serikat dan Barat sudah merestui pertempuran dilanjutkan. Jumat pagi, 1 Desember 2023, penjajah Israel kembali memborbardir Gaza. Termasuk terhadap Rumah Sakit dan kamp pengungsian. Serangan dilakukan tiada henti.

Apakah ini menjadi pertempuran penjajah Israel yang terakhir sebelum keruntuhannya, selagi masih ditopang kuat oleh Amerika dan Barat? Apakah strategi mengepung Beirut, dengan pemboman tiada henti oleh penjajah Israel selama dua bulan pada 1982 untuk mengusir PLO yang dipimpin Yasser Arafat ke Tunisia, akan kembali digunakan untuk mengusir Hamas dari jalur Gaza? Persoalannya adalah apakah janji Amerika Serikat dan Barat kepada penjajah Israel akan mereka tepati? Apakah janji sesama mereka dapat dipercaya?

Baca Juga : Amerika Diambang Perpecahan Imbas Perang Gaza

Perhatikan perang Ukraina. Apakah Barat dan Amerika memenuhi janjinya? Apakah persenjataan yang dikirim sesuai janjinya? Ukraina baru menerima 57 tank dari negara-negara Barat dan Amerika per April 2023. Padahal, jumlah yang dijanjikan sebanyak 293. Pengirim terbanyak pun bukan Amerika melainkan Jerman dengan 18 tank Leopard. Ukraina pun tidak mudah menjadi anggota NATO dengan alasan korupsinya yang cukup kuat. Janji tinggal janji.

Sejak dimulainya konflik Ukraina lebih dari satu tahun yang lalu, AS telah memberikan lebih dari USD 31,7 milyar bantuan keamanan untuk mendukung Kiev, termasuk tank M1 Abrams, ratusan senjata artileri, dan ribuan sistem anti-pesawat. Namun, Ukraina pada akhirnya harus membayar beberapa senjata yang mereka terima dari pendukung Baratnya. Peringatan itu diungkapkan Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Keamanan Internasional, Celeste Wallander, kepada Kongres pada Selasa, 28 Februari 2023.

Salah satu penyebab Ukraina ditinggalkan adalah karena pertempuran bergerak statis. Itu kata analis militer, Sean Bill.

“Jika Ukraina tidak mampu mencapai kemajuan pada musim panas ini, padahal mereka sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin, maka dukungan militer Barat yang terus berlanjut hanya akan menyebabkan konflik yang berlarut-larut, memakan banyak biaya, dan sebagian besar bersifat statis, serta persediaan senjata mulai menipis,” ungkap Sean Bill seperti dilansir Sky News pada Oktober 2023.

Berapa banyak anggaran Amerika dan Barat untuk mendukung Ukraina? Tentu saja akan mengganggu perekonomian Amerika dan Barat.

Invasi Amerika ke Afghanistan menelan biaya yang sangat tinggi. Inews menyebut dananya sampai triliunan dollar AS. Kemudian, dikutip dari BBC, pada 2010-2012 saja ketika tentara Amerika di Afghanistan berjumlah 100.000 lebih, biaya perang meningkat menjadi hampir 100 milyar dollar AS (kini Rp 1,43 kuadriliun) per tahun, menurut angka pemerintah AS. Tiga tahun saja telah menguras dana sebesar itu, bagaimana jika selama 20 tahun?

Baca Juga : AS Rayu Israel Perpanjang Gencatan Senjata, Sinyal Lelah Beri Sokongan?

Persoalan keuangan dan tak ada kemajuan kemenangan dalam menghadapi Taliban, membuat Amerika menarik dukungan terhadap pemerintah boneka Afghanistan. Apakah menarik dukungan Amerika akan terjadi juga kepada penjajah Israel?

Jika merujuk pada perang Ukraina dan Afghanistan, maka turunnya dukungan Amerika dan Barat disebabkan karena tidak adanya potensi kemenangan dalam pertempuran, padahal pertempuran sudah berlangsung cukup lama. Pertempuran Ukraina telah berjalan 2 tahun, sedangkan pertempuran Afghanistan 20 tahun. Sehingga, hal itu sangat membebani keuangan dan merusak perekonomian Amerika dan Barat.

Walau pun Amerika terus memberikan dukungan terhadap penjajah Israel tanpa syarat, namun dengan bombardir tanpa henti yang target militernya tidak pernah tercapai hingga hari ini, padahal dana perang diperkirakan 4 triliun sehari, berapa lama Amerika dan Barat mampu bertahan mendukung penjajah Israel? Semuanya tergantung kemampuan daya tempur rakyat Palestina dalam mempertahankan tanahnya. Lantas apakah penjajah Israel membabi buta menghabisi rakyat Palestina itu untuk mencapai target agar terlihat ada kemajuan ke arah kemenangan dalam pertempuran dengan rentang waktu yang telah disepakati oleh Amerika dan Barat?

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.