Mencari Antitesis Jokowi dalam Pemberantasan Korupsi

Mencari Antitesis Jokowi dalam Pemberantasan Korupsi
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo / Dok. Setneg

Mencari antitesa Jokowi soal pemberantasan korupsi. Siapakah? Anies, Prabowo atau Ganjar? Hanya di era Jokowi, sang ketua KPK menjadi tersangka korupsi pada kasus pemerasan atau penerimaan gratifikasi, hadiah, dan janji. Hanya di era Jokowi, ketua KPK berupaya merekayasa kasus dan membocorkan informasi rahasia rencana penggeledahan pencarian alat bukti.

Bila komando tertinggi pemberantasan korupsi menjadi tersangka, bagaimana praktek korupsi masyarakat umumnya? Badan Pusat Statistik (BPS) pada 6 November 2023 merilis perilaku ini. Hasilnya, masyarakat semakin permisif terhadap korupsi. Ini ditandai dengan, Indeks Perilaku Anti Korupsi masyarakat yang semakin mengecil dari point 3,93 ke 3.92, dalam sekala 0-5. Dimana point 5 menunjukkan prilaku anti korupsi yang sangat kuat.

Bila budaya anti korupsi semakin melemah di masyarakat, bagaimana di ranah kekuasaan? Pada Januari 2023, Transparency International (TI) Indonesia merilis Indeks Persepsi Korupsi untuk tahun 2022, hasilnya mengalami penurunan terparah sepanjang sejarah reformasi. Ini terjadi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dari 180 negara, Indonesia berada di peringkat 110. Atau berada pada sepertiga negara terkorup di dunia.  Posisinya jauh dibawah Singapura, Malaysia, Timor Leste, Vietnam dan Thailand.

Jelang Pemilu, menarik untuk melirik para calon presiden yang akan bertarung di Februari 2024 nanti, terkait kesanggupan mereka untuk memberantas korupsi. Apakah Capres Prabowo bisa diandalkan? Saat ini Jokowi menjadi pendukung utamanya, yang gagal dalam pemberantas korupsi, bila menjadi presiden, bisakah Prabowo ke luar dari bayang-bayangnya? Kasus permainan hukum oleh ketua Mahkamah Konstitusi untuk memuluskan Gibran menjadi Cawapres bisa menjadi rujukan awal, belum lagi isu korupsi di Kementerian Pertahanan, yang hari-hari ini mulai anyir tercium.

Baca Juga : Novel Baswedan: Korupsi Adalah Pengkhianatan kepada Negara

Bila sebelum berkuasa saja sudah mempermainkan hukum, apalagi setelah berkuasa? Pemberantasan korupsi berkaitan dengan penegakan hukum.

Bisakah Ganjar diandalkan? Bila melihat kasus Wadas di Jawa Tengah, dimana rakyat dikorbankan yang katanya untuk kepentingan investasi. Isu korupsi e-KTP yang terus ditutupi. Kinerja Mahfudz MD sang Cawapres, yang sebelumnya sebagai komandan penegakan hukum yang tidak menunjukkan taringnya. Maka cukup sulit diandalkan.

Bagaimana dengan Anies Baswedan? Hingga saat ini, dia memang sosok yang masih bersih. Walaupun KPK dibawah kepemimpinan Firli Bahuri berusaha menyeretnya secara "paksa" agar tersandung korupsi, namun tidak ditemukan bukti-buktinya. Keberadaan tiga mantan pimpinan KPK menjadi tim suksesnya menandakan keseriusan Capres ini dalam pemberantasan korupsi.

Di depan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anies Baswedan mengungkapkan strateginya dalam pemberantasan korupsi. Yaitu, butuh komitmen ketegasan pemberantasan dari yang paling atas. Ketegasan diibaratkannya seperti air yang merembes ke bawah.

Yang terjadi sekarang, di bawah kompromi, di atas kompromi. Sehingga tidak ada kewibawaan dalam penegakannya.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.