"Leiden Is Lijden"
"Memimpin adalah menderita"
~Agus Salim (The Grand Old Man)
Kerap kali kita susah mencari buku yang bertemakan kepemimpinan, terutama kepemimpinan yang berdasarkan ajaran Islam di toko-toko buku besar. Kita justru akan mendapatkan buku-buku "best seller" lainnya. Misalnya karya Stephen R Covey maupun Simon Sinek. Di buku-buku tersebut, tidak akan ada cerita, contoh-contoh atau teladan dari sumber ajaran Islam.
Kehadiran buku berjudul "Melahirkan Pemimpin Masa Depan" ini seakan menjadi jawab atas kesulitan mencari buku bertema kepemimpinan. Buku ini ditulis oleh dua orang yang biasa bergelut dengan aktifitas kepemimpinan dan sekaligus menguasai teori kepemimpinan, baik kepemimpinan Islam maupun teori kepemimpinan era terkini. Mereka adalah DR. Thariq As suwaidan dan IR. Faishal Umar Basyarahil.
Lewat buku ini, kedua penulis coba menjawab banyak pertanyaan. Di antara pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah, bagaimana membentuk seorang pemimpin? Selain itu, apa saja syarat-syarat kepemimpinan dan teorinya? Lalu, bagaimana karakter seorang pemimpin? Juga, apa relevansi antara wanita dan kepemimpinan? Dan, bagaimana membentuk pemimpin masa depan?
Salah satu jawaban penulis atas pertanyaan bagaimana melahirkan kembali pemimpin Islam, adalah dengan menghadirkan kembali ingatan tentang kejayaan di masa lalu. Sebab, kata penulis, umat yang kehilangan kejayaan pasti kehilangan identitas. Pada saat seperti itu, umat akan hidup dengan konsep-konsep instan yang membuat mereka sekadar meneruskan kehidupan yang tak berarti. Hidup hanya untuk makan dan minum tanpa kesadaran dan tujuan.
Buku ini ditulis atas dasar teori kepemimpinan dalam Islam. Maka, ada beberapa perbedaan yang coba diangkat oleh para penulis. Di antaranya adalah tentang visi dalam memimpin. Jika kepemimpinan dalam teori umum mengungkap visi pemimpin yang hanya terbatas memimpin untuk meraih keberhasilan di dunia saja, maka dalam teori kepemimpinan Islam, menjadi pemimpin bukan hanya membawa orang-orang yang dipimpin untuk meraih kesuksesan ketika berada di dunia semata, namun juga harus memikirkan efek kepemimpinan itu di akhirat nanti. Dasar yang menjadi pijakan para penulis adalah dengan mengutip Al Qur'an Surat Al Hasyr ayat 18. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)...' (Al Hasyr:18).
Namun bukan berarti para penulis tidak menukil rujukan dari masa kini. Mereka tentu tetap menyertakan beberapa contoh atau mengutip sejumlah perkataan pemimpin-pemimpin dari era modern yang layak dan sesuai untuk menggambarkan kondisi kepemimpinan secara umum di era terkini.
Tentu saja, buku yang pertama kali dirilis Penerbit Gema Insani Press pada 2005 ini juga punya beberapa hal yang menjadi catatan. Hal-hal yang menjadi catatan itu seharusnya bisa direvisi sehingga tidak terlalu mengganggu. Salah satunya yang paling terlihat adalah penampakan dari cover atau sampulnya yang sangat terlihat kurang menarik.
Memang, buku ini terbit pada 18 tahun yang lalu. Namun, materi isinya masih sangat layak untuk dibaca. Bahasannya masih sangat relevan dengan kebutuhan akan tema dan teori tentang kepemimpinan Islam. Apalagi mengingat sangat sedikitnya ketersediaan buku dengan tema tersebut. Ditambah lagi ada fakta tentang krisis kepemimpinan umat yang terjadi di berbagai lini kehidupan, baik pada aspek kepemimpinan politik, sosial, maupun dalam lingkup keagamaan.
Judul buku: Melahirkan Pemimpin Masa Depan
Judul Asli: Shina'atul Qa'id
Pengarang: Dr. Thariq As suwaidan dan IR. Faishal Umar Basyarahil
Penerbit: Gema Insani Press
Tanggal Terbit: Rabiul Awwal 1426 H/April 2005 M
Tebal: 306 halaman
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!