Semua Artikel Menarik di Rubrik Kajian - Sabili.id (Page 22)

Sehingga, kadar kepemimpinannya hanya efektif dengan dukungan aturan, paksaan, dan tentu saja legitimasi hukum berupa Surat Keputusan (SK). Ia bisa memerintah, tetapi tidak menggerakkan.

Hal tersebut sebagai langkah kami mengawal implementasi dari amanat UUD 45, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Menerima bahkan melindungi Timnas U-20 Israel sama saja melegalkan aksi penjajahan terus berlanjut.

Sikap-sikap permisif mulai diberikan ruang. Semua itu acapkali diatasnamakan kedaruratan. Di sinilah memang pangkal persoalan yang paling utama.

Bukan ilmu yang menjadikan orang ateis. Tetapi keangkuhannya yang menyebabkan ia menjadi ateis. Lantas karena keangkuhannya ia mencoba mengambinghitamkan pengetahuannya.

Peningkatan pesat aplikasi streaming video pendek asal Tiongkok, telah membuat khawatir anggota parlemen dan pengawas privasi di seluruh dunia, lalu apa yang mereka khawatirkan?

Syukur adalah cara yang paling bijak untuk merasa lebih meskipun dalam kondisi serba kekurangan dan serba keterbatasan.

Ya, benar. Politik identitas memang bukan masalah. Yang masalah adalah politik kebencian (Politics of Resentment).