Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) tahun 2022, penduduk muslim Indonesia berjumlah 237,56 juta jiwa atau 86,9% dari seluruh penduduk Indonesia sebanyak 273,8 juta jiwa. Namun ada yang membuat khawatir, berdasarkan data Dewan Masjid Indonesia (DMI), sekitar 149 juta jiwa atau 65% umat Islam Indonesia masih buta huruf Al Qur’an.
Fakta tersebut membuat Yayasan Gemilang Indonesia berusaha untuk menuntaskan masalah. Caranya, sejak beberapa tahun lalu, lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial itu menyelenggarakan kegiatan Rumah Qur’an.
Kepala Rumah Qur'an, Ustadzah Hamidah, menuturkan, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di sana adalah progam tahsin, tahfidz, dan wawasan pendidikan agama Islam. Kegiatan belajar mengajar diselenggarakan 5 hari dalam sepekan, yaitu Senin-Jumat bakda Ashar dan bakda Magrib.
“Rumah Quran ini didirikan sebagai jawaban. Banyak sekali memang yang masih tertinggal dalam membaca Al Quran. Untuk saat ini, target utamanya adalah anak-anak. Dan akan berlanjut ke remaja,” terang Ustadzah Hamidah.
Saat ini, Rumah Qur’an berada di dua lokasi, yaitu Jakarta dan Solo. Jumlah anak yang mengaji di dua lokasi tersebut kini mencapai 300 anak.
Di Jakarta, kegiatan belajar mengajar Rumah Qur’an berada di dua tempat. Di Masjid Al Muawanah Jalan Gotong Royong II, Pasar Minggu, dan Kantor Yayasan Gemilang Indonesia, Jalan Ketapang Nomor 17, RT 04, RW10, Jatipadang, Jakarta Selatan. Di Solo, lokasinya berada di Watusambang RT 01, RW 06, Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
“Ke depannya, dengan adanya Rumah Qur’an ini bisa menjadi syiar agama, dan semakin banyak masyarakat yang melek Al Quran,” tutupnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
