Keshalihan Komunitas

Keshalihan Komunitas

Penulis : Widowati

Sebagai agama rahmatan lil'alamin. Islam menuntut kita untuk tidak berhenti menjadi orang yang shalih secara individu. Tetapi bagaimana keshalihan individu itu berkembang menjadi keshalihan komunitas. Karenanya, kita diperintah untuk mengajak orang lain menjadi baik.

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. – QS Ali Imran: 104

Banyak cara yang bisa digunakan. Bisa dengan kata-kata, dengan perbuatan dan keteladanan, atau bahkan dengan doa di dalam hati, meskipun acuan utamanya adalah wahyu ilahi dan sunnah Rasulullah. Agar bisa berfungsi dengan baik, ketiga cara tersebut harus dilakukan dengan benar.

Ketika berbicara misalnya, sebaiknya kita tidak terjebak menjadi tukang vonis. Karenanya, meski kita sedang membincangkan kebenaran, tetap ada tata kramanya. Pepatah "setiap tempat ada ucapannya, dan setiap ucapan ada tempatnya" patut dipegang.

Adapun mengajak orang dengan memberi contoh, harus dilakukan dengan tulus. Contoh dan keteladanan yang ikhlas seringkali lebih bisa berbicara ketimbang kata-kata. la menjadi senjata yang tajam dalam meluluhkan hati manusia. Kata-kata mudah didengar, tetapi mudah pula dilupakan. Sedang perilaku teladan biasanya mudah dipahami dan tak mudah dilupakan.

Dalam sejarah Islam, banyak sekali orang kafir yang beriman sesudah menyaksikan keagungan pribadi Rasulullah saw. Demikian pula sesudah masa Rasulullah, tidak sedikit orang-orang sesat yang mendapatkan hidayah setelah merasakan kebesaran jiwa dan kesabaran salafushalih. Sehingga hati mereka yang hitam kelam menjadi terang bercahaya.

Imam Abu Hanifah pernah bertetangga dengan seorang pemabuk. Tidak satu malam pun yang lewat, kecuali lelaki di sebelah rumahnya itu pasti sedang teler. Dalam mabuknya, orang itu selalu berteriak-teriak sepanjang malam hingga mengganggu banyak orang.

Suatu hari, Imam Abu Hanifah baru tiba di rumah ketika malam sudah larut. Kemungkinan besar ia baru pulang berdagang. Setelah beberapa saat di rumah, beliau merasa heran. "Kemana gerangan si pemabuk itu, kok tidak terdengar suaranya?" tanyanya dalam hati.

Esok harinya Abu Hanifah mencaritahu ke tetangganya. Ternyata si pemabuk itu telah ditangkap dan dipenjara oleh penguasa setempat. Mendengar itu, ia segera pergi menemui gubernur dan meminta pembebasan si pemabuk dengan jaminan dirinya sendiri. Setelah si pemabuk itu bebas, Abu Hanifah menemuinya.

"Saudara, kami tak ingin kehilangan engkau dengan cara apapun," ucap Abu Hanifah dengan penuh kasih sayang.

Tukang mabuk itu merasa heran dengan sikap Abu Hanifah yang seperti malaikat. Di saat orang lain mencelanya, justru seorang Imam yang disegani datang membelanya. Perlakukan Abu Hanifah itu sangat membekas daiam dirinya, sampai-sampai ia bertekad akan menjauhi minuman keras selamanya. Tidak lama kemudian, lelaki itu telah duduk menjadi salah satu murid Imam Abu Hanifah yang terkenal.

Barangkali, kita harus lebih banyak belajar bagaimana memberi contoh yang baik. Agar keahlian berbicara dan kekuatan doa kita mampu secara kongkret menghasilkan komunitas orang-orang shalih.

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. – QS An-Nahl 125.

Disadur dari majalah Sabili Edisi No. 13/Th.V 6 Januari 1999/ 18 Ramadhan 1419

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.