Madrasah Tahfidz An Nashar menunjukkan langkah inovatif itu. Madrasah Tahfidz An Nashar adalah lembaga pendidikan di Parung, Bogor, Jawa Barat. Berdiri tahun 2017, Madrasah Tahfidz An Nashar bernaung di bawah Yayasan An Nashr. Yayasan yang berkedudukan di Parung itu kerap melahirkan konsep unik dan inovatif khususnya dalam pengelolaan Madrasah Tahfidz An Nashar.
Kali ini, Yayasan An Nashr memperkenalkan konsep unik dalam pengelolaan Madrasah Tahfidz An Nashar. Konsep yang langsung diterapkan itu adalah penetapan biaya pendidikan dengan sistem “Bayar Seikhlasnya”.
Pola “Bayar Seikhlasnya” ini adalah sebuah langkah inovatif dalam rangka memperkuat misi mereka untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada generasi muda. Pola ini juga mengiringi langkah positif dalam perkembangan mereka di tahun pelajaran 2024/2025. Sebab, mulai tahun pelajaran 2024/2025, mereka akan Yayasan An Nashr memulai kegiatan belajar mengajar di Madrasah Tsnawiyah (MTs) Tahfidz An Nashar.
Peresmian madrasah setingkat SMP bernama Madrasah Tsnawiyah (MTs) Tahfidz An Nashar itu dilakukan pada Ahad (21/1/2024). Pendirian MTs itu menarik perhatian. Sebab, di hari peresmiannya saja MTs Tahfidz An Nashar telah memiliki 60 nama santri yang sudah berada dalam daftar tunggu.
Lewat press release, Ketua Yayasan An Nashr Parung, Salim AR, menjelaskan, madrasah yang berdiri di atas lahan wakaf seluas 4000 meter persegi itu memiliki izin operasional dari Kementerian Agama RI. Madrasah Tahfidz An Nashr khusus baca tulis Al Qur’an menggunakan metode Qiroati, sedangkan untuk hafalan Al Qur'an dengan menggunakan standar Imtiyas. Pendalaman pelajaran Matematika dan IPA memakai kurikulum KPM dengan founder-nya Raden Ridwan Saleh Saputra.
“Awalnya kami hanya memiliki lahan 200 meter persegi. Madrasah ini berkembang pesat, tidak hanya berkat hasil wakaf, tetapi juga karena dukungan orangtua santri dan para muhsinin yang turut serta dalam pembebasan lahan,” kata Salim AR.
Baca juga: Potret Pendidikan Ramah Anak di Perguruan Rahmaniyah Al Islami Depok
Di hadapan peserta pelatihan Jaringan KPM batch 4 yang berkunjung ke madrasah yang dirintisnya, Salim AR menuturkan, seperti disebutkan dalam press release, dalam menyambut tahun keenam operasionalnya, Madrasah Tahfidz An Nashr telah melampaui ekspektasi semula. Sebab, kini mereka telah memiliki gedung belajar permanen setinggi dua lantai, balai pertemuan, dan masjid. Fasilitas-fasilitas itu merupakan hasil dari wakaf komunitas orang tua dan jaringan yang peduli terhadap pendidikan.
Menurut Salim AR, madrasah ini juga menjadi bagian dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Pusat Bogor. Yayasan An Nashr Parung juga mengelola Raudhatul Athfal (TK) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan total 400 santri.
Orang tua santri yang telah merasakan manfaat pendidikan di An Nashr juga terus mendukung sekolah itu. Apalagi, sekolah yang baru enam tahun beroperasi itu telah mulai menunjukkan sejumlah prestasi. Dan dengan prestasi selama enam tahun terakhir, Yayasan An Nashar bersama KPM berkomitmen untuk terus bersinergi dalam mencetak generasi yang unggul dan memiliki kontribusi positif bagi Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Salim AR, sekolah ini menyadari, keberhasilan proses belajar mengajar tidak hanya bergantung pada aspek dana, tetapi juga pada semangat dan motivasi guru. Maka, mereka memandang penting penguatan spiritualitas para guru sebagai fokus utama dalam proses belajar mengajar di Madrasah Tahfidz An Nashr.
Manajemen sekolah mengimplementasikan pendekatan suprarasional. Guru-guru diberdayakan untuk membawa ruh ke dalam pengajaran mereka, dengan tuntutan agar mereka memiliki ketulusan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada para santri/siswa.
Dengan semangat Al Qur’an, para pengajar di Madrasah Tahfidz An Nashr bercita-cita menjadi manusia yang memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk sesama manusia, mencerminkan semangat Indonesia Emas 2045. Yayasan An Nashr Parung Bogor menjadi pilar penting dalam mewujudkan visi tersebut. Serta menjadi tempat bagi berkembangnya generasi masa depan yang berintegritas dan berdaya saing tinggi.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
