Mendikdasmen, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, mengeluarkan berbagai kebijakan untuk melakukan peningkatan kualitas pendidikan nasional. Misalnya, menerapkan pembelajaran coding, mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru, deep learning, dan sebagainya. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr Adian Husaini, mengapresiasi berbagai kebijakan Mendikdasmen tersebut.
“Insya Allah Pak Mendikdasmen serius dalam memperbaiki pendidikan kita,” ujarnya.
Namun, Adian Husaini mengusulkan agar lebih diutamakan dan ditekankan masalah adab atau akhlak mulia dalam pendidikan Indonesia. Khususnya adab terhadap ilmu. Pada Jumat (29/11/2024), ia mengatakan, penerapan coding dan AI (Artificial Intelligent) memang penting, tetapi adab terhadap ilmu adalah lebih penting.
Adian yang juga Ketua Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor itu menegaskan, orang muslim punya konsep ilmu yang khas. Di dalam pandangan Islam, ilmu memiliki tingkatan-tingkatan. Tidaklah semua ilmu derajatnya sama. Ada ilmu fardhu ain, fardhu kifayah, Sunnah, mubah, dan sebagainya. Konsep ilmu dalam Islam itu sejalan dengan coding yang mendidik seseorang untuk berpikir kritis dengan kategorisasi tertentu.
“Jangan sampai anak-anak pintar coding tetapi tidak beradab kepada guru dan orang tuanya,” kata Adian.
Menurut dia, DDII berangkat dari sabda Nabi Muhammad saw bahwa manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Kemanfaatan terbesar yang diberikan kepada manusia adalah jika dapat menunjukkan jalan hidup yang baik dan mengajak manusia untuk menaati Tuhannya.
“Semoga Pak Mendikdasmen dan jajarannya senantiasa mendapat bimbingan dan pertolongan Allah Swt dalam menjalankan tugasnya yang mulia,” harapnya.
Ketua Umum DDII pun menuturkan, saat ini DDII juga sedang bekerja keras untuk menyosialisasikan motto baru pendidikan DDII, yaitu: “Menjadi dai sejak dini, yang cinta ilmu, cinta dakwah, berakhlaqul karimah”.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!