Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah (FKIP UIA), Dr. Misbah Fikrinto MM, M.Pd, M.Si, Sabtu (14/12/2024), melantik organ-organ organisasi kemahasiswaan di lingkungan FKIP UIA. Organ organisasi mahasiswa yang dikukuhkan itu adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), English Department Students (EDSA), serta Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling (HIMA-BK). Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Alawiyah lantai 8, Kampus 1 UIA, Jalan Raya Jatiwaringin-Pondok Gede, Bekasi.
Untuk BEM, pengurus yang dilantik di kesempatan itu adalah Lei Nesa Fitri (Ketua Umum), Mirantri Zuraidah (Sekretaris 1), Najwa Raras Pranoto (Sekretaris 2), dan Reza Akmalia (Bendahara). Sedangkan Pengurus DPM yang dilantik di kesempatan itu adalah Ahmad Ridwan (Ketua Umum), Vonda Nabila Anindra (Sekretaris 1), Najwa Azzahra (Sekretaris 2), Hikmah Amalia Rizka (Bendahara 1), dan Devi Rizka Nafila (Bendahara 2).
Serta Pengurus HIMA-BK yang dilantik di kesempatan itu adalah Langgam Pramdhita (Ketua Umum), Ahlaq Knia Ajeng (Sekretaris 1), Suhrotul Hasanah (Sekretaris 2), Risky Handayani (Bendahara 1), Viana Aghustina (Bendahara 2). Dan untuk EDSA, pengurus yang dilantik di kesempatan itu adalah Khulafa Shalsa Shalu Nabilah (Ketua Umum), Makho’erani Amaliah (Sekretaris), dan Tara Aprilla Nasution (Bendahara).
Acara pelatikan tersebut juga turut dihadiri antara lain oleh Wakil Dekan FKIP yang juga Kepala Penmaru (Penerimaan Mahasiswa Baru), DR. Sabar Lesmana. Kaprodi BK dan Kaprodi BI FKIP pun hadir. Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), Ismail Lutan, juga tampak hadir.
Di dalam sambutannya di kesempatan itu, Misbah Fikrinto mengatakan, organisasi kemahasiswaan adalah wadah kreativitas mahasiswa untuk mengembangkan diri, membangun sumber daya manusia dan pengabdian kepada masyarakat. “Kalau itu dapat dilakukan dengan baik, maka mahasiswa telah memiliki nilai plus,” tuturnya.
Misbah juga menekankan, pengurus organisasi mahasiswa harus kritis menyikapi perkembangan kehidupan dan persoalan berbangsa dan bernegara. Contohnya, dalam kehidupan berdemokrasi. Mengutip pidato Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, Misbah mengatakan, kehidupan demokrasi yang berlangsung saat ini tidak berada dalam keadaan baik-baik saja. Demokrasi ia pandang telah jauh melenceng dari harapan reformasi yang dicita-citakan oleh generasi milenial (Gen-Z).
“Mahasiswa harusnya bertanya-tanya, dengan kondisi yang tampak sekarang, apakah demokrasi kita sudah berjalan dengan baik? Kalau memang belum, mahasiswa mempunyai kewajiban untuk memerbaikinya. Tidak diam saja di kampus,” ujarnya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!