Jangan Bikin Berhala

Jangan Bikin Berhala
Potrer Patung Soekarno di KBB

Saat menyampaikan pidato perpisahan akhir jabatannya, 5 September 2023 lalu, Ridwan Kamil (RK) sempat melontarkan bakal ada "breaking news" tentang dirinya pekan depan. Tak lama, ia bertemu secara khusus dengan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Publik pun lalu menebak, Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu bakal disandingkan dengan Ganjar Pranowo sebagai pasangan Capres/Cawapres Koalisi PDIP.

Lantaran status RK sebagai kader Golkar, muncul spekulasi Golkar akan mengalihkan dukungannya dari Prabowo ke Ganjar. Namun, isu itu buru-buru dibantah oleh Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang menegaskan, partainya tetap solid di Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Prabowo.

Belakangan, RK sendiri juga menepis spekulasi tersebut. Ia menyebut, breaking news yang dimaksud adalah, ia akan rehat dengan jalan-jalan keliling dunia. Sepuluh tahun menjadi Walikota Bandung dan Gubernur Jabar menurut dia tak memberinya cukup waktu untuk jalan-jalan. Ditambahkannya,  pertemuan dengan Megawati lebih untuk ngobrolin pembangunan Monumen Plaza Soekarno dihiasi patung Soekarno setinggi 22 m di GOR Saparua Bandung dan patung Soekarno setinggi 100 m di kawasan perkebunan Walini, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Boleh jadi soal terakhir inilah breaking news RK yang sesungguhnya. Alih-alih mewariskan hal positif, pembangunan kedua proyek yang masing-masing menelan biaya 14,5 milyar Rupiah dan 10 trilyun Rupiah lebih itu akan berdampak negatif pada masyarakat. RK lupa, Bandung khususnya dan Jabar pada umumnya adalah tanah umat Islam. Berbagai ormas Islam seperti  Persis, NU, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam (PUI), dan lain-lain, berurat berakar kuat di sana, baik dalam bentuk masjid, kantor, sekolah, pesantren, dan lain-lain. Bahkan, Kantor Pusat PP Persis yang didirikan ulama kondang, A. Hasan, berada di Bandung. Sementara PUI bermula dari Sukabumi dan Majalengka.

Baca Juga : Ketua GERAK: Ridwan Kamil, Bertaubatlah! Batalkan Pembangunan Patung Soekarno!

Maka tak heran jika Partai Islam atau berbasis muslim semisal PKS, PKB, PPP, dan PAN, juga punya basis massa yang kuat di Bandung dan Jabar. Tidak aneh pula jika setiap pilpres, pasangan capres/cawapres yang dipandang dekat dengan Islam dan umat Islam meraup suara sangat besar di sana. Cobalah jalan-jalan berkeliling Bandung dan Jabar, hampir di setiap tempat Anda mudah menemukan masjid, pesantren, sekolah Islam, dan simbol-simbol Islam lainnya.

Mestinya, RK mewariskan sesuatu yang erat berkaitan dengan hal-hal di atas. Misalnya, membangun perpustakaan Islam terbesar dan terlengkap di Indonesia, bahkan ASEAN.  Atau membangun kampus Islam terpadu, terbesar dan terbaik, sehingga menjadi rujukan kaum muslimin dunia.

Dengan membangun patung Soekarno, RK justru telah mewariskan  proses pendangkalan aqidah umat Islam. Mungkin RK lupa, berhala-berhala yang disembah oleh umat terdahulu sebagai sekutu bagi Allah, semisal Manash, Hubal, dan lain-lain, semasa hidupnya adalah orang-orang saleh. Namun, pemujaan berlebihan dan kultus individu, dengan membuat patung dan gambar, lama-lama berubah menjadi berhala. Semakin bertambah waktu, kesesatan pun semakin menjadi.

Soekarno memang sosok yang berjasa. Ia adalah salah seorang proklamator kemerdekaan dan juga Presiden pertama Republik Indonesia. Namun, ia juga manusia biasa yang tak luput dari dosa. Bahkan, ditilik dari syariat Islam, kesalahannya lumayan berat. Namun ia sudah dikultuskan sedemikian rupa oleh para pengagumnya.

Bukankah Bung Karno memacari Inggit Ganarsih (kemudian menjadi istri), saat ibu kosnya itu masih berstatus istri H. Sanusi, seorang saudagar yang juga tokoh Syarikat Islam? Padahal, Islam melarang keras seorang laki-laki berhubungan - apalagi memacari - perempuan yang berstatus istri orang.  Jangankan istri orang, menawar barang dagangan yang tengah ditawar orang lain pun tidak diperkenankan.

Begitu pun saat ia secara berturut-turut menikahi dua wanita penghibur Jepang yang masih berusia 20 dan 19 tahun. Sementara usia Soekarno ketika itu sudah menjelang kepala enam. Yang pertama, Sakiko Kanase yang dinikahinya di Hotel Daichi, Ginza Jepang, tahun 1958. Sakiko kemudian masuk Islam dan diberi nama Saliku Maesaroh. Namun, setahun kemudian Soekarno kepincut seorang pramuria Jepang lain bernama Naoko Nemoto, yang dikenalkan seseorang di sebuah night club. Soekarno menikahinya di Jakarta dan memberinya nama Ratna Sari Dewi. Hal ini lantas membuat Sakiko alias Maesaroh cemburu dan bunuh diri dengan mengiris urat nadinya di Bali.

Baca Juga : Untukmu Indonesiaku

Pilihan Soekarno menikahi keduanya dengan latar belakang seperti itu, tentu tak patut dijadikan contoh oleh rakyat Indonesia. Apalagi, saat menikahi kedua perempuan Jepang itu, Soekarno sudah punya dua istri, yakni Fatmawati dan Hartini. Fatmawati dinikahi Soekarno tahun 1943, saat dalam pembuangan ke Bengkulu. Sementara Hartini, seorang janda muda, dinikahi 10 tahun kemudian.

Tak cukup sampai di situ. Sepanjang tahun 60-an, Soekarno juga menikahi sejumlah perempuan lain. Tahun 1963, ia mengawini Haryati, seorang penari istana. Namun, karena kerap tak akur dengan istri-istri yang lain, akhirnya tahun 1966 mereka bercerai. Istri selanjutnya adalah Kartini Manoppo, seorang pramugari Garuda yang pernah menjadi model pelukis terkenal, Basuki Abdullah. Namun, Kartini yang tengah mengandung lalu diungsikan ke Jerman lantaran panasnya situasi politik paska G30S PKI.

Belum puas, Soekarno kepincut dengan seorang pelajar berumur belasan tahun bernama Yurike Sanger, yang dinikahinya tahun 1964. Tiga tahun kemudian, ketika Soekarno lengser dari kekuasaan, mereka bercerai. Perempuan terakhir yang dinikahi Soekarno adalah Heldy Djafar, gadis muda 18 tahun, pada tahun 1966. Namun rumah tangga keduanya tak lama. Situasi politik yang tak menentu dan status Soekarno sebagai tahanan politik, membuat hubungan keduanya harus berakhir.

Jadi, sepanjang tahun 1943 – 1966, Soekarno punya tujuh orang istri sekaligus, di luar Maesaroh yang mati bunuh diri. Semuanya cantik dan muda. Bahkan separuhnya teramat muda. Padahal, ajaran Islam hanya membolehkan seorang muslim punya empat orang istri di waktu yang sama.

Informasi tentang wanita-wanita Soekarno sudah tersebar luas dalam berbagai buku. Setidaknya ada tujuh buku yang berkisah tentang istri-istri Soekarno yang dua di antaranya ditulis sendiri oleh Fatmawati dan Haryati.

Itu baru tentang catatan pribadi Soekarno dalam hubungannya dengan wanita. Secara politik, kita semua tahu bagaimana ia mengumandangkan Nasakom (Nasionalis, agama, komunis) dan demokrasi terpimpin, yang amat ditentang oleh para ulama dan tokoh Islam. Akibatnya, para ulama dan tokoh Islam itu disekap di kamar prodeo tanpa peradilan, seperti M. Natsir, Buya Hamka, Sumarso Sumarsono, dan lain-lain.

Dengan catatan seperti itu saja,  saat ini Soekarno begitu diagung-agungkan. Maka, pembuatan patung dan monumen Soekarno di Bandung dan Walini hanya mempertebal sakralisasi Soekarno. Pada gilirannya nanti, generasi mendatang yang tak faham sejarah akan semakin mengkultuskan dan berpotensi mendewakan, sehingga merusak aqidah Islam.

Ingatlah, di hari akhirat nanti setiap kita bukan saja akan ditanya apa yang dikerjakan, tetapi juga apa yang diwariskan.

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ
"Sesungguhnya Kami yang menghidupkan orang yang mati dan Kami mencatat dengan cermat apa yang mereka kerjakan dan wariskan. Semuanya tercatat dalam kitab yang terang" – QS Yasin: 12. 

Maka, mumpung belum terlambat, batalkan pembuatan Patung Soekarno. Aksi-aksi penolakan yang disampaikan FUTA (Forum Ulama, Tokoh dan Advokat), GERAK (Gerakan Rakyat Anti Komunis), dan berbagai elemen masyarakat lain, harus benar-benar didengar dan diperhatikan. Mengabaikannya, sama artinya mengundang datangnya azab Allah. Wallahu alam bishshawwab.


Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.