Paradoks dalam Jatuhnya Bashar al-Assad: Kepentingan Geopolitik dan Fragmentasi Aliran

Paradoks dalam Jatuhnya Bashar al-Assad: Kepentingan Geopolitik dan Fragmentasi Aliran
Paradoks dalam Jatuhnya Bashar al-Assad: Kepentingan Geopolitik dan Fragmentasi Aliran / Foto Istimewa

Menilai Bashar al-Assad dalam konteks kepentingan Palestina dan Muslim Sunni memang penuh paradoks. Di satu sisi, rezim Assad – baik Hafez maupun Bashar – dikenal vokal dalam mendukung perjuangan Palestina, terutama melalui aliansinya dengan kelompok semisal Hamas dan Hizbullah, serta sikap anti-Israel yang konsisten. Suriah di bawah Assad menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi AS dan Israel di kawasan. Hal ini, secara politik, memberi harapan bagi banyak pendukung Palestina.

Namun, di sisi lain, Bashar berasal dari minoritas Alawit, yang memiliki hubungan kompleks dengan mayoritas Sunni di Suriah. Selama pemerintahannya, ia sering dituduh menekan komunitas Sunni, baik secara politik maupun militer. Terutama selama perang saudara.

Fragmentasi internal Suriah memerburuk hubungan ini, sehingga banyak Muslim Sunni memandang Assad sebagai pemimpin sektarian yang lebih peduli kepada aliansi dengan Iran — sebuah kekuatan Syiah — daripada aspirasi Sunni di negaranya sendiri. Situasi ini menjadi lebih rumit karena kepentingan strategis Assad sering kali berseberangan dengan kepentingan negara-negara Arab Sunni semisal Arab Saudi dan Mesir, yang lebih condong kepada blok AS.

Dengan memilih aliansi bersama Rusia dan Iran, Assad memerkuat dukungannya terhadap Palestina, tetapi pada saat yang sama menjauhkan dirinya dari Muslim Sunni yang cenderung mendukung koalisi Arab. Paradoks ini menciptakan dilema: Bagi sebagian orang, Assad adalah pendukung Palestina melawan Israel, tetapi bagi yang lain, ia adalah pemimpin sektarian yang telah menghancurkan Sunni di Suriah.

Sulit menilai Assad tanpa melihat kompleksitas geopolitik dan sektarian yang membentuk kebijakannya. Sementara itu, terkait spekulasi bahwa Bashar al-Assad akan atau telah menjadi target konspirasi AS berakar pada pola intervensi Amerika di Timur Tengah.

Tanggapan Hamas Atas Tumbangnya Rezim Bashar Al-Assad
Hamas menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Suriah atas keberhasilan mereka dalam mewujudkan aspirasi mulia menuju kebebasan, keadilan, dan persatuan nasional.

Bukti-bukti mendukung, bahwa AS, dalam berbagai kesempatan, berusaha melemahkan rezim yang dianggap bertentangan dengan kepentingannya. Sejak awal perang saudara di Suriah pada 2011, AS memberikan dukungan politik dan material kepada kelompok oposisi, termasuk Free Syrian Army (FSA), untuk menekan Assad. Namun, intervensi langsung AS di Suriah lebih bersifat terbatas dibandingkan di Irak atau Libya. Faktor ini mungkin karena keterlibatan Rusia dan Iran yang kuat mendukung Assad, menjadikan konflik Suriah bagian dari persaingan geopolitik global.

AS juga cenderung lebih fokus pada pemberantasan ISIS, yang secara tidak langsung memerkuat posisi Assad dengan mengurangi ancaman terbesarnya. Selain itu, dokumen-dokumen yang bocor, semisal email Hillary Clinton yang dirilis melalui Wikileaks, menunjukkan bahwa kepentingan AS di Suriah terkait erat dengan melemahkan pengaruh Iran dan memastikan keamanan Israel. Hal itu membuat spekulasi konspirasi semakin relevan, meski pun tujuan AS lebih terlihat untuk mengendalikan Suriah daripada sekadar menjatuhkan Assad.

Namun, Assad sempat berhasil bertahan. Sebagian besar keberhasilan bertahan itu berkat dukungan Rusia yang strategis di PBB dan militer. Walau pun ujungnya Bashar jatuh juga.

Konspirasi AS, jika benar ada, tidak berhasil sepenuhnya, tetapi meninggalkan Suriah dalam kehancuran besar. Hal ini menunjukkan keterbatasan strategi AS di kawasan dengan dinamika geopolitik kompleks.

Google News

Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.