Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII), Nasrullah Larada, melantik Pengurus Wilayah (PW) KB PII Jakarta masa bakti 2024-2028, di Aula lantai 8 Gedung Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta, Ahad (19/1/2025). Acara pelantikan pengurus kali ini diisi dengan dialog kebangsaan yang menghadirkan narasumber antara lain Habib Abu Bakar Al-Habsyi (Sekjen Partai Keadilan Sejahtera) dan Sutrisno Bahir (Senior KB PII Jakarta).
Di dalam sambutan pelantikan, Nasrullah Larada menekankan, pada periode kepemimpinannya ke depan, KB PII di seluruh Indonesia mengemban amanah program Amal Usaha PII, wabil khusus di bidang pendidikan. Hal itu telah dimulai di beberapa wilayah dengan berdirinya lembaga pendidikan di bawah amal usaha PII.
“Maka saya berharap KB PII Jakarta segera mewujudkan Amal Usahanya. Sebab, dari Jakarta setiap amal usaha itu akan menjadi ikon di kancah nasional,” kata Nasrullah.
Di dalam sesi dialog kebangsaan, panitia memberikan tema “Masa Depan Indonesia di Bawah Rezim Prabowo Subianto” untuk Abu Bakar Al-Habsyi. Sebab, kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam lima tahun ke depan dinilai akan membawa Indonesia pada jalur yang lebih mandiri dan berdaulat.

“Presiden Prabowo akan fokus pada penguatan pertahanan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemberdayaan SDM, kebijakan luar negeri yang mandiri, serta reformasi birokrasi,” papar Abu Bakar.
“Namun tantangan besar untuk Presiden Prabowo tetap ada, terutama dalam hal menjaga stabilitas politik domestik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan pemerintahan yang efisien dan transparan,” tambahnya.
Lantas, timbul pertanyaan tentang bagaimana posisi para KB PII yang berdiaspora di berbagai Partai Politik, jika dikaitkan dengan Pemerintahan Prabowo Subianto saat ini. Menurut dia, tersebarnya para KB PII di berbagai partai politik itu memiliki potensi yang luar biasa. Ada peluang emas di sana. KB PII yang berada di berbagai partai politik memiliki posisi unik untuk memerjuangkan kebijakan yang Islami, adil, dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Artinya, para KB PII dan PII bisa menyalurkan aspirasi melalui PKS, Gerindra, Golkar, dan lain sebagainya,” kata Abu Bakar.
Abu Bakar pun berharap, KB PII ini jangan sekadar menjadi grup “tembang kenangan” dengan romantisme masa lalu. Organisasi KB PII ini kata dia harus ditangani dengan baik, visioner, dan bercita-cita besar ke depan.

Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!