Ledakan yang disebutkan berasal dari bom bunuh diri itu terjadi pada Ahad, 30 Juli 2023, di bagian barat laut negara Pakistan. Tepatnya di Kota Khar, distrik Bajaur, Pakistan. Lokasi tersebut berbatasan dengan Afghanistan. Sedikitnya 44 orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya mengalami luka serius dalam aksi bom bunuh diri yang terjadi di tengah sebuah pertemuan Partai Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F) tersebut.
Sebagian besar korban yang mengalami luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Bajaur dan daerah sekitarnya. Menurut petugas polisi bernama Nazir Khan, korban yang terluka parah dibawa menggunakan helikopter militer dari Bajaur ke rumah sakit di ibu kota provinsi Peshawar. Sesaat setelah kejadian itu, keadaan darurat pun diumumkan.
“Ada debu dan asap mengelilingi dan saya berada di bawah beberapa orang yang terluka di mana saya hampir tidak bisa berdiri, hanya bisa melihat kekacauan dan beberapa anggota tubuh yang berserakan,” kata Adam Khan (45), salah satu korban ledakan.
Polisi setempat mengatakan, ledakan tersebut terjadi ketika seseorang yang menggunakan rompi meledakkan dirinya tepat di dekat panggung tempat beberapa pemimpin senior dari partai tersebut berada. Hasil investigasi sementara menunjukkan adanya kemungkinan keterlibatan kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) dalam insiden tersebut.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengutuk keras terjadinya insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para keluarga korban. Termasuk pemimpin JUI-F, Ziaullah Jan, yang dipastikan menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.
Aksi pengeboman di hari Ahad lalu adalah salah satu dari empat serangan terburuk yang terjadi di Pakistan sejak 2014 yang menewaskan sekitar 147 orang, kebanyakan anak sekolah tewas dalam serangan yang ditengarai dilakukan oleh kelompok Tehreek-e-Taliban-e-Pakistan (TTP). Pada Januari 2023 ada sekitar 74 orang tewas dalam aksi pemboman pada sebuah masjid di wilayah Peshawar. Pada Februari, lebih dari 100 orang tewas dalam pemboman di kompleks markas polisi yang juga terjadi di wilayah Peshawar.
TTP adalah organisasi teroris yang berbasis di perbatasan Pakistan dan Afghanistan yang dibentuk tahun 2007. TTP didirikan dengan tujuan mendorong pemerintah Pakistan keluar dari Provinsi Khyber Pakhtunkwa dan menetapkan hukum Syariah Islam, melalui tindakan terorisme. TTP menarik panduan ideologis dari al-Qa'ida (AQ). Sedangkan elemen AQ sebagian mengandalkan TTP untuk tempat berlindung yang aman di daerah sepanjang perbatasan Afghanistan dan Pakistan.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
