Kemajuan teknologi informasi yang pesat bak pisau bermata dua. Di balik sisi positifnya yang bisa menunjang produktivitas dan kegiatan ekonomi, ada pula pengaruh negatif. Khususnya karena disalahgunakan oleh manusia. Salah satu dampak negatif itu adalah semakin mudahnya masyarakat mengakses konten pornografi, bahkan sampai Open BO atau Booking Online, sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk pada praktik prostitusi online yang melibatkan pemesanan layanan seksual melalui platform digital.
Meskipun di banyak negara praktik ini melanggar hukum, tetapi faktanya masih ada aplikasi yang digunakan untuk memfasilitasi transaksi tersebut. Di dalam artikel ini, kita akan membahas lima aplikasi yang sering digunakan dalam praktik Open BO. Penting untuk dicatat, artikel ini bukan promosi atau dukungan terhadap kegiatan maksiat itu, melainkan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca untuk waspada agar orang-orang di sekitar tidak membuka pintu-pintu maksiat. Ini gawainya.
Aplikasi mikroblog seperti twitter sebenarnya cukup populer dan lumrah digunakan semua kalangan. Saking populernya, jumlah download-nya sudah lebih dari 1 miliar di seluruh dunia. Namun, kini twitter bukan sekadar aplikasi untuk mencuitkan isi hati atau mencari berita terkini. Sejumlah oknum tak bertanggungjawab sudah menyalahgunakan twitter jadi tempat open BO.
Dengan menggunakan akun alter yang tidak menunjukkan identitas asli, pelaku open BO bebas melakukan aktivitas tak bermoral. Mulai dari mencari teman kencan, friends with benefit (FWB), one night stand, Video Call Sex (VCS), sampai jual beli gambar dan video panas yang eksklusif.
Regulasi twitter yang liberal membuat para oknum itu aman, tak kena banned dan bebas berkeliaran menawarkan jasanya di timeline dengan menunggangi tagar yang sedang trending. Tak jarang, banyak yang tergiur dan akhirnya terkena modus penipuan lewat twitter.
Telegram
Yaitu aplikasi chating yang sama populernya dengan WhatsApp, Line dan lain-lain. Meski ada beberapa kelebihan yang dimiliki aplikasi ini, selain sistemnya yang berbasis cloud sehingga mempercepat proses pengiriman pesan dan tidak memberatkan memori di HP, ada pula fitur yang kerap disalahgunakan, yaitu People Nearby dan Grup Telegram yang berisi konten berbau pornografi.
Tinder
Aplikasi kencan daring yang terkenal dan kerap menjadi tempat favorit bagi pria hidung belang untuk tujuan hepi-hepi. Aplikasi yang memiliki fitur untuk mencocokkan pengguna atau match dan mencari orang sekitar ini biasanya digunakan sebagai layanan kencan, namun telah bercabang untuk memberikan layanan yang lebih.
Beberapa pengguna menggunakan aplikasi ini untuk mempromosikan layanan seksual atau mencari klien yang tertarik dengan Open BO. Bagaimana tidak, hanya bermodalkan foto dan biodata singkat, pengguna sudah bisa menjajakan dirinya untuk bertemu dengan orang asing, bahkan sampai menjurus pada kegiatan prostitusi.
Tantan
Aplikasi kencan daring ini mungkin sering kita temui iklannya di mana-mana, karena memang sedang mengincar pengguna baru sebanyak-banyaknya. Aplikasi yang memiliki fitur chat dan panggilan video ini pun kerap kali disalahgunakan penggunanya untuk menjajakan layanan open BO.
MiChat
Merupakan aplikasi mengirim pesan yang paling sering dikaitkan dengan bisnis prostitusi online untuk menggaet lelaki hidung belang dengan istilah open BO. Menurut laporan, aplikasi ini sudah diunduh sebanyak 50 juta pengguna di seluruh dunia.
Fitur yang sering disalahgunakan pada aplikasi ini adalah mencari kontak di radius beberapa kilometer dari lokasi kita untuk berinteraksi. Tak ayal banyak yang secara gamblang menuliskan tawaran prostitusi di bio mereka dengan foto profil yang provokatif. Meskipun dalam panduan komunitas di laman resminya MiChat mengimbau penggunanya agar tidak memakai untuk tujuan prostitusi, namun kenyataannya pihak pengembang tutup mata dan seakan memfasilitasi praktik prostitusi yang marak terjadi di aplikasi ini.
Penting untuk diingat, praktik Open BO adalah tindakan maksiat dan termasuk tindakan prostitusi yang dilarang dalam undang-undang negara kita. Artikel ini hanya memberikan informasi tentang aplikasi, agar pembaca mengetahui sisi buruk internet dan waspada agar orang di sekitar untuk tidak membuka pintu-pintu maksiat di gawainya.
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!
