Media militer Brigade Al-Qassam – sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) – pada Senin (19/8/2024), melaporkan secara berturut-turut terkait bentrokan sengit antara para pejuang Palestina dengan pasukan penjajah. Para pejuang menargetkan kerumunan Penjajah Israel menggunakan alat peledak improvisasi (IED), senjata anti-tank (semacam bazooka), dan mortir.
Brigade Al-Qassam juga menerbitkan pernyataan militer yang mengumumkan pelaksanaan “Operasi Syahid” bersama Brigade Al-Quds – sayap militer Gerakan Jihad Islam – yang terjadi pada Ahad (18/8/2024), di Tel Aviv, ibukota Israel. “Operasi syahid di wilayah penjajahan akan kembali terulang selama pembantaian rakyat Palestina, pengusiran warga sipil, dan rencana pembunuhan oleh Penjajah Israel terus berlanjut,” tegas Brigade Al-Quds.
Berikut ini siaran media militer Brigade Al-Qassam pada Senin (19/8/2024) lalu:
12.30 | Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds mengumumkan pelaksanaan Operasi Syahid yang terjadi Ahad Sore, di kota Tel Aviv.
17:07 | Brigade Al-Qassam menargetkan 3 tank Zionis “Merkvah” dengan peluru Al-Yassin 105. Satu unit pengangkut personel lapis baja “Tiger” dan sebuah bulldozer militer “D9” ditargetkan dengan dua peluru “Tandem” di Kamp Badr, di Tal Lingkungan Al-Sultan, sebelah Barat Kota Rafah.
21:03 | Brigade Al-Qassam menargetkan pasukan musuh yang ditempatkan di Utara Kota Hamad, di Khan Yunis dengan mortir.
Tanggapan Pakar Militer
Brigade Al-Quds dan Brigade Al-Qassam, menyiarkan adegan tentara dan kendaraan Penjajah Israel yang menjadi sasaran peluru Al-Yassin 105 dan mortir di kamp Al-Shaboura di pusat kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Seorang pakar militer dan strategis, Kolonel Hatem Karim Al-Falahi, menegaskan, koordinasi bersama antara Brigade Al-Quds dan Brigade Al-Qassam, baik di tingkat kepemimpinan maupun di tingkat pangkalan, berdampak besar terhadap pasukan Penjajah Israel. Koordinasi antara para pejuang Palestina dimulai para pemimpin militer dari faksi-faksi. Kemudian, perintah dikirimkan kepada para pejuang di lapangan, dan tugas-tugas pelaksanaan ditugaskan kepada semua orang di sektor militer yang hadir di wilayah tersebut.
“Koordinasi antar para pejuang mampu menghasilkan kekuatan operasi yang sangat tangguh. Seiring waktu, berbagai operasi menimbulkan lebih banyak kerugian di pihak Penjajah Israel,” jelas Al-Falahi.
Brigade Al-Qassam, bersama dengan Brigade Al-Quds, mengumumkan pelaksanaan Operasi Syahid di Tel Aviv, sehingga memaksa Israel untuk meningkatkan kewaspadaan keamanannya. Sejak peristiwa Thufan Al-Aqsa, secara berturut-turut Brigade Syuhada Izz al-Din al-Qassam terus menghadapi rongrongan Penjajah Zionis di beberapa wilayah Jalur Gaza. Hingga saat ini, mengakibatkan terbunuhnya ratusan perwira, tentara musuh, serta korban jiwa. Dan melukai puluhan ribu orang serta menghancurkan ratusan kendaraan secara total atau sebagian.
(Sumber: Al Jazeera & Alqassam.ps)
Jadilah bagian dari perjuangan Sabili
Bangun Indonesia dengan Literasi!