Ciut! Israel Ragu Bisa Menang Lawan HAMAS

Ciut! Israel Ragu Bisa Menang Lawan HAMAS
Pasukan militer penjajah Israel sedang mengevakuasi tentara yang terluka dari Gaza ke helikopter untuk menerima perawatan. / (IDF)

Sebuah jajak pendapat yang dipublikasikan pada Rabu (21/2/2024) menunjukkan, mayoritas warga Israel tidak percaya bahwa negara mereka dapat mencapai kemenangan mutlak dalam perang di Jalur Gaza.

Institut Penelitian Demokrasi Israel (IDI) melaporkan bahwa hanya 38,3% responden yang percaya bahwa ada kemungkinan besar untuk mencapai kemenangan mutlak di akhir perang. Dan sekitar 55,3% (sebagian besar) peserta survei percaya bahwa kemungkinan menang sangat kecil. Sementara itu, ada lebih dari 6% dari 612 responden yang menyatakan belum mengambil keputusan.

Pendapat mayoritas warga Israel itu bertolak belakang dengan Perdana Menteri mereka, Benjamin Netanyahu, yang bersikeras akan meraih kemenangan itu. Netanyahu berulang kali menyampaikan, Israel akan melanjutkan perangnya di Jalur Gaza sampai Hamas dapat disingkirkan dari kekuasaannya dan tidak lagi menimbulkan ancaman militer terhadap Israel, serta para sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023 lalu dibebaskan.

Netanyahu pun bersikukuh untuk melanjutkan perang di tengah tekanan internasional yang memaksa dia untuk menahan diri dari melancarkan operasi militer di Rafah, selatan Jalur Gaza, dimana sekitar 1,4 juta orang warga Palestina mengungsi.

Baca juga: Di Tengah Perang Palestina, Beberapa Negara Masih Mendanai UNRWA

Di hari yang sama, Rabu kemarin (21/2/2024), Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, berbicara kepada para pemimpin Yahudi Amerika Utara yang mengunjungi Israel. Ia menyatakan, tujuan perang di Gaza adalah untuk menang.

“Tujuan kami sederhana, yaitu kemenangan. Hanya kemenangan atas Hamas yang akan memungkinkan kita mencapai normalisasi dan integrasi regional,” ujar Galant.

Saat ini perang sudah memasuki bulan kelima. Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir masih terus berunding untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Para pimpinan Arab dan Barat sedang mendiskusikan kemungkinan rencana untuk Gaza setelah perang, membahas pembentukan negara Palestina merdeka dan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan perang mematikan di Jalur Gaza, menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Ditambah dengan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kerusakan infrastruktur yang sangat parah. Atas hal itu, Tel Aviv telah dibawa ke Mahkamah Internasional karena dianggap sudah melakukan genosida.

(Sumber: Al Jazeera)


Komentar Anda:

Anda telah berhasil berlangganan di Sabili.id
Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh ke Sabili.id
Assalamu'alaikum! Anda telah berhasil masuk.
Anda gagal masuk. Coba lagi.
Alhamdulillah! Akun Anda telah diaktifkan sepenuhnya, kini Anda memiliki akses ke semua artikel.
Error! Stripe checkout failed.
Alhamdulillah! Your billing info is updated.
Error! Billing info update failed.